Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ahmad Bagja memersilakan publik untuk membandingkan kinerja Bawaslu selama ini khususnya dalam pemilu 2024. Bawaslu yang dinilai kurang berani menindak kecurangan yang terjadi secara kasat mata di pemilu 2024, merupakan kritik yang harus diterima.
"Dibandingkan saja. Kami terbuka dan menerima masukan dan kritik," ujarnya.
Bagja yang dihubungi, Jumat (17/5) menerangkan selama kepemimpinannya bawaslu tunduk terhadap amanat UU dan melakukan tindakan sesuai aturan dan hukum. Contohnya bawaslu serius melakukan penindakan terhadap Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Malaysia hingga ke ranah pidana termasuk pelanggaran administrasi PPLN Taipei.
Baca juga : Pemilih di Luar Negeri Bertambah, Pengawasan Pemilu Makin Sulit
"Ada keberanian tidak garang. Dalam sejarah Kepemiluan ini pertama kali," cetusnya.
Selain dua contoh tadi Bagja mengungkap pihaknya tidak main-main memproses tentang dugaan kecurangan cawapres salah satu calon. Namun kekurangan terhadap kinerja bawaslu diakuinya masih ada.
" Ada kekurangan kami jelas ada. Tapi yang pasti kami serius melakukan tindakan seperti ada cawapres diproses pelanggaran hukum lainnya," imbuhnya.
Sebelumnya pegiat pemilu sekaligus mantan anggota Bawaslu RI periode 2008-2012 Wahidah Suaib mengatakan, jajaran Bawaslu saat ini tidak memiliki mental yang kuat untuk menindak pelanggaran pemilu yang kasat mata. Sebagai pengawas pemilu, jajaran Bawaslu seharusnya memenuhi tiga kriteria, yakni memiliki pengetahuan terkait hukum kepemiluan, keahlian teknis proses pelanggaran pemilu, dan mental serta nyali untuk memproses pelanggaran sesuai aturan.
Wahidah tidak menyangsikan pengetahuan dan pengalaman Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dkk. Mengingat, mereka memiliki pengetahuan hukum kepemiluan yang memadai serta pengalaman sebagai penyelenggara pemilu di daerah sebelumnya. (Sru/Z-7)
Secara etimologi, kata al-syaja’ah berarti berani, antonim dari kata al-jabn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang.
Warna primer ini bersifat menaklukan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, berani, dan kuat.
Keberadaan Berani dan relawan lintas iman di Papua Barat Daya adalah bukti kehadiran DPP PKB dalam menjawab persoalan yang ada di Papua.
Pelanggaran pemilu mencakup tindak pidana pemilu, pelanggaran administratif pemilu, dan pelanggaran kode etik pemilu.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
PENGGELEMBUNGAN jumlah pemilih dalam situs Sirekap juga terjadi di wilayah Jawa Barat. Lagi-lagi, penggelembungan terjadi pada pasangan Prabowo-Gibran.
Dalam aksi turun ke jalan di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (26/2), mahasiswa mengecam keputusan politik pemerintah yang menghasilkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Indikasi dugaan penggelembungan suara itu terjadi di Kecamatan Margahayu.
Doa bersama akan digelar di Masjid Al Fadjr di Jalan Cijagra, Kota Bandung, pada Sabtu (16/3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved