Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERNAH mendengar istilah "syja'ah" atau syajaah? Dalam Islam, istilah ini wajib dimiliki para muslim, karena Alquran dan hadits sudah mengatur bentuk keberanian yang harus ada dalam jiwa tiap umat Nabi Muhammad SAW.
Lantas apa yang dimaksud dengan Syajaah? Apa saja jenis, contoh dan juga manfaatnya? Berikut, penjelasan lengkap yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pengertian Syajaah
Secara etimologi, kata al-syaja’ah berarti berani, antonim dari kata al-jabn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang. Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan berat dan mengandung risiko dalam rangka membela kehormatannya. Tetapi sikap ini bila tidak digunakan sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.
Syajaah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.
Pada diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu Syajaah (berani) bukan semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan sikap mental seseorang yang dapat menguasai jiwanya dan berbuat semestinya.
2. Jenis Syajaah
Syajaah terbagi dalam 2 macam, antara lain:
a. Syajaah Harbiyyah
Syajaah Harbiyyah adalah bentuk keberanian yang tampak secara langsung. Misalnya keberanian kaum muslimin zaman dahulu untuk berjihad (perang) demi membela agama.
b. Syajaah Nafsiyyah
Syajaah Nafsiyyah adalah keberanian mental seseorang. Ia akan berani dalam menghadapi bahaya dan penderitaan jika hal tersebut demi menegakkan keadilan.
3. Contoh Perilaku Syajaah
4. Manfaat Syajaah
Manfaat syajaah terbagi menjadi tiga, sebagai berikut;
a. Manfaat untuk Diri Sendiri
Orang yang memiliki syajaah dalam dirinya, bukan hanya berani menentang kemungkaran sesuai kemampuannya. Tetapi juga memiliki sikap mental yang kuat. Termasuk memiliki kedewasaan dalam menyikapi suatu permasalahan.
Ia berani dalam kebenaran dan tidak tega membiarkan kemungkaran terjadi, sekalipun ia hanya menggunakan selemah-lemahnya iman untuk menentang kemungkaran tersebut. Pribadi yang memiliki syajaah juga senantiasa mendahulukan mengerjakan perintah Allah ketimbang urusan dunianya. Dalam hal ini, keberaniannya adalah wujud rasa takut dan patuhnya kepada Allah.
b. Manfaat Syaja'ah untuk Keluarga
Dengan mengantongi semangat keberanian dalam keluarga, kehidupan akan terasa dan tentram. Tiada lagi ketakutan kekurangan materi duniawi karena semuanya hanya dianggap kelezatan fana yang justru mengurangi keberanian untuk mendahulukan perintah Allah.
Mungkin saja, sebuah keluarga hidup sederhana atau bahkan serba kekurangan, tetapi energi syajaah dalam keluarga tersebut tidak memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara misalnya sampai mencuri. Mereka tetap berani berjuang, berikhtiar dan tidak menyerah walau rejeki pas-pasan.
Contoh keluarga yang tidak memiliki syajaah yaitu keluarga koruptor. Mereka tidak takut dosa, tidak takut merugikan negara, tidak takut kepada polisi, tidak takut kepada hakim, dan bahkan tidak takut kepada Allah. Karena tidak adanya rasa takut itu, bukannya memperoleh predikat keluarga pemberani, malah justru mereka sangat lemah, tidak berdaya melawan hawa nafsu dan keserakahannya.
c. Manfaat Syaja'ah untuk masyarakat Bangsa dan Negara
Suatu bangsa yang memiliki masyarakat berkarakter syajaah akan benar-benar makmur dan bahagia, walau dalam keberagaman.
Bahkan syajaah membawa pengaruh ke 2/3 dunia. Berdasarkan hal tersebut, jika negeri kita Indonesia mau maju dan berjaya, tiada cara lain, melainkan mengembalikan karakter syajaah itu ke dalam sanubari masyarakat Indonesia.
Semua harus kompak untuk berani menyingkirkan para koruptor, berani memutuskan segala bisnis-bisnis haram (seperti miras, narkoba, judi, hiburan malam, dan bentuk kemungkaran lainnya) dan berani kembali memperbaiki penghambaan kepada sang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT. Tiada Tuhan selain-Nya, ia tidak beranak dan tidak diperkirakan, ia Maha Satu, ia ada sebelum yang ada itu diadakan.(OL-5)
KETUA Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ahmad Bagja memersilakan publik untuk membandingkan kinerja Bawaslu selama ini khususnya dalam pemilu 2024. Bawaslu yang dinilai kurang berani
Keberadaan Berani dan relawan lintas iman di Papua Barat Daya adalah bukti kehadiran DPP PKB dalam menjawab persoalan yang ada di Papua.
Warna primer ini bersifat menaklukan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, berani, dan kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved