Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TNI meminta masyarakat tidak membeli pelat dinas palsu. Sebab, mekanisme penggunaannya ketat dan tidak bisa sembarangan.
"Harapannya masyarakat tidak tergiur apalagi ada sebagian di marketplace yang menawarkan. Itu sama sekali tidak benar," kata Kasat Lidkrimpamfik Puspom TNI Kolonel Jeffri B Purba di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, (18/4).
Jeffri mengatakan fasilitas pelat dinas resmi berasal dari Mabes TNI. Pelat tersebut diberikan dengan sangat selektif.
Baca juga : TNI Minta Masyarakat Segera Copot Pelat Dinas Palsu
"Berjenjang dan diketahui atasan langsung pemohon," papar dia.
Jeffri menyebut kebijakan itu berlaku bagi TNI aktif maupun purnawirawan. Sehingga iming-iming pengadaan pelat dinas di pasaran dipastikan palsu.
"Kalau ada yang menyampaikan sanggup mengadakan, itu sama sekali tidak benar dan tidak dimungkinkan sesuai aturan," tegas dia. (Z-8)
Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris besar Wira Satya Triputra mengungkapkan kabar terbaru terkait insiden yang melibatkan sopir Fortuner yang menggunakan pelat dinas TNI palsu,
POLRI berjanji mengusut laporan korban sopir Fortuner arogan Pierre WG Abraham. Laporan itu disampaikan oleh Marcellina Irianti Deca pada Selasa, 16 April 2024.
TNI menyoroti kasus penggunaan pelat dinas palsu oleh sopir Fortuner Pierre WG Abraham. Masyarakat diminta berkaca dari kasus tersebut.
TNI minta masyarakat menggunakan pelat sesuai fungsi dan aturan.
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved