Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
CIVITAS Akademika Universitas Canberra, Anita Wahid, membeberkan alasannya membacakan Maklumat Canberra yang isinya mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anita mengatakan maklumat itu muncul karena dorongan kegeraman dan kemarahan terhadap situasi politik saat ini.
"Karena saya rasa kita sudah kami ini sudah tidak lagi di dalam titik gusar gitu. Atau khawatir tapi di titik geram dan marah sebenarnya," kata Anita dalam diskusi virtual bertajuk 'Kotak Pandora Manipulasi Demokrasi dan Perlawanan Kaum Intelegensia: Outlook Demokrasi LP3ES 2024', Minggu, 11 Februari 2024.
Putri ketiga Presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, itu mengatakan saat ini publik dipertontonkan dengan ketidaknetralan hingga intimidasi oleh sejumlah oknum. Selain itu, pengerahan aparat negara juga tampak secara jelas.
Baca juga : Civitas Akademika Kritik Presiden Jokowi, JK: Itu Dari Hati Nurani
"Penggunaan ke sumber daya negara, itu kan dipergunakan dan dipertontonkan secara gamblang, tanpa ada lagi rasa malu gitu ya," ujar Anita.
Menurut Anita, saat ini pentingnya mempertontonkan etika kepada publik. Ia menekankan sudah bukan saatnya untuk menjustifikasi suatu langkah politik bahkan oleh Presiden.
"Justifikasi itu dengan mengeluarkan berbagai macam sumber-sumber ini hukumnya begini. Jadi saya boleh kok kampanye misalnya, padahal yang dipertontonkan hanya sebagian saja dari yang dikasih lihat, yang diambil hanya sebagian saja dari undang-undangnya," ujar Anita.
Baca juga : Jangan Rusak Demokrasi untuk Kepentingan Politik Pragmatis
Langkah Anita membacakan Maklumat Canberra serta mewakili Forum Komunikasi Mahasiswa Indonesia Australia National University senada dengan sejumlah civitas akademika di perguruan tinggi dalam negeri yang ramai-ramai kritik Jokowi. Anita melihat ada persoalan yang menyangkut dengan demokrasi bangsa di masa Pemilu 2024.
"Kami juga ngelihat bahwa sebagai mahasiswa kan kerjaan kami mengurus dan meneliti hal-hal yang terkait dengan semua permasalahan-permasalahan bangsa ini ya, dari mengenai public policy, instrumen-instrumen demokrasi, ya institusi-institusinya, norma-normanya," ucap Anita.
(Z-9)
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Peneliti menemukan 6% burung liar di Australia memiliki kromosom satu jenis kelamin, tapi organ reproduksi milik jenis kelamin lain.
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
Pameran yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia ini, menyoroti dukungan kuat Australia bagi Indonesia selama perjuangan kemerdekaan.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
MENTERI Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengumumkan bahwa kabinet akan menentukan sikap resmi terkait pengakuan negara Palestina pada September mendatang.
PENGAMAT politik dari Citra Institute Efriza, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta kritik sarat makna simbolik.
Pledoi Tom Lembong, tuntutan tujuh tahun penjara yang diajukan JPU merupakan kriminalisasi terhadap kebijakan publik.
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved