Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOSEN Hukum Kepemiluan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Titi Anggraini mengatakan suara moral dari civitas academica terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi jangan dicurigai apalagi dituduh politis atau partisan. Isi seruan itu, ujar Titi, amat baik dan mestinya digunakan sebagai refleksi.
"Tidak perlu defensif apalagi berspekulasi terlalu jauh. Sikap curiga dan konspiratif merespons suara sivitas akademika kampus, justru malah memperlihatkan bahwa memang ada masalah besar dalam demokrasi kita," ujar Titi yang juga Dewan Pembina Yayasan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ketika dihubungi, Selasa (6/2).
Seperti diberitakan, gelombang seruan keprihatinan dari sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di tanah air terus bergulir. Seruan itu merespons kondisi demokrasi yang terancam.
Baca juga : Gelombang Petisi Akademisi, Jokowi Diminta Minta Maaf Secara Terbuka
Para guru besar dan sivitas akademika turun gunung antara lain meminta agar pemilihan umum (pemilu) dapat berjalan adil, tanpa intervensi serta presiden diminta untuk netral. Titi lebih jauh menuturkan seruan tersebut merupakan bagian dari aspirasi warga negara yang berangkat dari kesadaran murni serta kekhawatiran atas masa depan demokrasi.
"Demokrasi bisa porak-poranda akibat penyalahgunaan kekuasaan demi pragmatisme politik untuk kepentingan berkuasa. Mestinya, seruan sivitas akademika itu menjadi refleksi bagi semua pihak, terutama mereka yang berada dalam kekuasaan dan pusaran elite politik untuk mengoreksi diri," tutur Titi.
Masalah etik menjadi sorotan dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Diawali dengan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Putera Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden, netralitas presiden, hingga dugaan penggunaan fasilitas negara seperti bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan politik elektoral.
Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak
Menurut Titi, apabila para penguasa serta elit politik tidak memperbaiki perilaku politik mereka, dapat mengakibatkan daya rusak yang merugikan masa depan demokrasi Indonesia.
Titi juga mengajak pemilih untuk menjadikan seruan sivitas akademika itu sebagai pertimbangan dalam menilai proses pemilu 2024. Pemilih, ujarnya, perlu kritis dan berdaya sehingga tidak mudah dimanipulasi oleh tipu daya kekuasaan. Ia menekankan bahwa etika adalah sandaran penting dalam menjaga martabat pemilu dan demokrasi Indonesia.
"Ketika para cerdik pandai sudah resah dan bersuara artinya memang ada yang salah dan mengkhawatirkan untuk dikoreksi," tukasnya. (Z-7)
Dalam konteks pilkada, komunikasi ini meliputi interaksi antara peserta pemilihan, penyelenggara, serta masyarakat.
Pilkada langsung memiliki kelebihan sebagai bentuk nyata dari demokrasi.
Kepolisian diminta tidak hanya menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak saja dalam menjerat pelaku.
Hal yang dikhawatirkan banyak negara, kata Mulawarman, adalah dampak konflik yang sangat mungkin meluas dan ditunggangi oleh banyak kepentingan, termasuk kepentingan kelompok teror.
Akademisi dari Ukraina dan Indonesia siap meluncurkan serangkaian proyek baru bersama-sama untuk meningkatkan kolaborasi akademik antara kedua negara.
Upaya sosialisasi nantinya dilanjutkan kerja sama dengan pengelola kebun raya di Indonesia agar peneliti bisa melakukan ekstraksi dengan metode Rames.
Tindakan cawe-cawe serta penyalahgunaan kekuasan dalam Pemilu 2024 merupakan tindakan tidak terhormat
PETISI bertajuk Bantu Pak Oki Bayar Denda Mayasari Bakti tembus angka Rp13 juta.
Polusi udara tersebut dihirup oleh kelompok-kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia yang bakal memperparah kasus covid-19 di Ibu kota.
Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) menggalang petisi yang ditujukan kepada Walikota Tangerang Selatan ( Tangsel) Benyamin Davnie.
Penyebab kecelakaan adalah karena keberadaan lampu merah di lampu merah lalu lintas di turunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Petisi pengusiran dubes Israel memeroleh dukungan signifikan hingga sebanyak 80.450 tanda tangan dari rakyat Inggris, hanya dalam satu hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved