Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anies Baswedan: Aparat Keamanan Kembali ke Tugasnya, Negara tidak Bisa Mengatur Pikiran Orang

Lina Herlina
06/2/2024 19:14
Anies Baswedan: Aparat Keamanan Kembali ke Tugasnya, Negara tidak Bisa Mengatur Pikiran Orang
Anies Baswedan menyapa ribuan simpatisan partai pendukung dalam kampanye akbar Partai NasDem di Pare Pare Sulawesi Selatan, Selasa (6/2)(MI/Susanto)

PIHAK kepolisian ditengarai melakukan intimidasi terhadap pihak kampus, sejak ramainya sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di penjuru Nusantara, menyuarakan sikap untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mulai tidak netral pada Pemilihan Presiden 2024 ini.

Bahkan ada dugaan polisi meminta pihak kampus, dalam hal ini rektor perguruan tinggi membuat video testimoni pencapaian Jokowi selama menjabat sebagai orang nomor satu di republik ini.

Menanggapi hal itu, calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan meminta aparat keamanan untuk kembali ke tugas utamanya.

Baca juga : Gelombang Petisi Akademisi, Jokowi Diminta Minta Maaf Secara Terbuka

"Sekarang ini, eranya untuk mengungkapkan pandangan secara otentik, sudah lewat (bukan lagi) masanya untuk melakukan operasi-operasi yang sifatnya kosmetik, nggak akan bisa berhasil. Semuanya akan terungkap," serunya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan, jika dirinya pernah mengatakan, agar semua dilakukan secara alami atau natural saja.

"Kita menyaksikan, bahwa kampus-kampus mengungkapkan pandangan senyatanya di masyarakat, kita hormati dan kalau ada yang harus dikoreksi, yah dikoreksi sesederhana itu," lanjut Anies.

Baca juga : Cak Imin: Seruan Perguruan Tinggi ke Pemerintah harus Jadi Warning

"Kita lihat saja, kan tidak bisa melarang orang mendukung dan mengkritik, itu adalah kebebasan berekspresi. Negara tidak bisa mengatur pikiran," sambungnya.

Tapi menurut Menteri Pendidikan diera pemerintahan Jokowi pertama itu menegaskan, memang negara bisa mengatur perbuatan seseorang, selama perbuatan itu tidak melanggar hukum, itu boleh dan tidak ada masalah.

"Yang tidak bisa diatur itu pikiran, karena pikiran tidak bisa diatur oleh negara," ulang Anies secara tegas, Selasa (6/2) saat mengikuti Konsolidasi Akbar Partai NasDem di Lapangan NasDem, Jalan Bau Massepe, Lumpue, Kecamatan Bacukiki, Parepare, Sulsel, bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (LN/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya