Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

2 Anak Buah Eks Wamenkumham Diperiksa KPK

Candra Yuri Nuralam
09/1/2024 10:55
2 Anak Buah Eks Wamenkumham Diperiksa KPK
Asisten mantan wamenkumham diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap di Kemenkumham.(MI/Moh Irfan)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Advokat Yosi Andika Mulyadi, dan Asisten Pribadi mantan wakil menteri hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy, terkait kasus dugaan suap di Kemenkumham.

“Sudah hadir, dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik,” kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa (9/1).

Kepala Bagian Pemberitaan KPK itu mengatakan Yogi, dan Yosi dipanggil sebagai saksi untuk tersangka lain. Ali belum bisa memerinci informasi yang diulik penyidik kepada keduanya saat ini. “Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk berkas perkara tersangka lainnya,” ujar Ali.

Baca juga: Kursi Wamenkumhan Ditinggal Eddy Hiariej, Sejumlah Calon Pengganti Muncul

KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi di Kemenkumham. Yakni, Dirut PT CLM Helmut Hermawan, eks Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, pengacara Yosi Andika Mulyadi, dan Asisten Pribadi Eddy, dan Yogi Arie Rukmana.

Eddy diduga menerima Rp8 miliar dari Helmut. Dana itu untuk mengurus sengketa status kepemilikan PT CLM, penghentian perkara di Bareskrim, dan dana keperluan pribadi berupa pencalonan Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti).

Baca juga: KPK Yakin Punya Bukti Kuat Hadapi Praperadilan Eks Wamenkumham

Total uang yang diterima itu belum final. KPK bakal mengembangkan dugaan adanya aliran dana lain yang masuk kepada Eddy. Saat ini, baru Helmut yang ditahan.

Helmut disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya