Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PENGAMAT politik Prof Lili Romli mengatakan bahwa pengawasan terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) perlu diperkuat di tahun politik ini. Sebab, dengan meningkatnya anggaran bansos, potensi penyalahgunaan untuk kepentingan politik juga makin tinggi.
"Saya kira ya perlu ada pengawasan terhadap penyaluran bansos tersebut karena potensi politisasi terbuka lebar. Bisa jadi bansos ditunggangi oleh muatan politik untuk memenangkan paslon tertentu," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (8/1).
Prof Lili meminta agar Bawaslu ikut mengawasi penyaluran bansos. Intervensi tersebut sangat urgen dilakukan saat ini. "Intervensi Bawaslu menjadi urgen agar tidak terjadi penyalahgunaan penyaluran bansos untuk kepentingan politik," imbuhnya.
Baca juga : Jokowi Bagi Bansos karena Panik? Jusuf Kalla: Lebih dari Itu
Para pemantau atau aktivis juga perlu ikut mengawasi bansos. Mengingat rawannya politisasi bansos yang tentu saja berdampak buruk bagi pemilu dan demokrasi Indonesia.
"Begitu juga perlu para pemantau pemilu terjun untuk ikut serta mengawalnya. Penyaluran bansos menjadi titik rawan bagi berjalannya pemilu yang fair dan berintegritas," kata dia.
"Yang tidak kalah penting adalah peran masyarakat itu sendiri, termasuk penerima bansos, dimana jika ada kejadian penyaluran bansos untuk pemenangan pasangan tertentu harus berani melaporkannya. Ini karena bansos bukan uang pribadi presiden tetapi uang rakyat, yang diambil dari pajak dan lain," tambah Prof Lili.
Adapun, politisasi bansos diprediksi akan semakin masif dengan kenaikan anggaran bansos di tahun 2024 yaitu 12% atau Rp53,3 triliun. Bansos selalu rawan dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup suara masyarakat. (Van/Z-7)
Rencana pemberian bantuan pangan tersebut merupakan instruksi dari bupati.
Presiden Jokowi telah menyetujui untuk melanjutkan pemberian bantuan pangan beras 10 kg per bulan bagi 22 juta lebih Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Meski tidak akan sampai Desember 2024.
Bantuan diberikan untuk mengurangi beban keluarga miskin, mengentaskan kemiskinan, menanggulangi kekurangan pangan dan gizi, serta menurunkan angka stunting.
Di Kota Sukabumi terdapat sebanyak 26.244 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan tersebut
Bantuan beras pemerintah yang digulirkan bagi KPM tentu sangat membantu di tengah kondisi beras yang langka dan harga yang mahal
Mereka rela mengantri sambil hujan-hujanan sejak pagi untuk mendapatkan jatah beras gratis sebanyak 10 kilogram
Para pekerja penerima BSU ini harus terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Penyaluran bantuan akan dilaksanakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI, Hakim Agung Yulius, kembali memimpin aksi Mahkamah Agung Peduli berupa penyaluran bantuan sosial
SEBAGAI wujud dukungan terhadap program Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI kembali melakukan distribusi Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ)
Sejumlah lansia lemas dan hampir pingsang karena terlalu lama antre berdesak-desakan untuk mendapatkan basos Kemensos sebesar Rp1,2 juta.
Warga bahkan rela panas-panasan demi mendapatkan bantuan sosial berupa uang tunai dengan nominal bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga di atas Rp1 juta.
Bawaslu sedang menelusuri dugaan pendistribusian bantuan sosial (bansos) berstiker capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved