Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden Jokowi telah menyetujui untuk melanjutkan pemberian bantuan sosial pangan beras atau bantuan sosial beras (BSB) 10 kg per bulan bagi 22 juta lebih Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Meski tidak akan sampai Desember 2024.
Arief katakan anggaran yang masih tersedia di Bapanas masih mencukupi untuk penyaluran bantuan beras pemerintah hingga bulan Juni. Sementara untuk bulan-bulan berikutnya masih akan menunggu penyesuaian dari Kementerian Keuangan.
"Bantuan pangan ini akan dilanjutkan. Berapa kalinya, tidak full (hingga Desember). Tahun lalu juga tidak 12 bulan. Anggaran di Bapanas baru sampai Juni. Kalau ada adjustment sama Menkeu. Nanti kita ngobrol, masih ada Juni," kata Arief, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6).
Baca juga : Tiga Bulan ke Depan, Pemerintah Banjiri Beras Bansos ke Masyarakat
Dia mengatakan durasi kelanjutan pemberian bantuan pangan beras sudah diputuskan, namun enggan menginfokannya saat ini.
"Sudah diputus, tapi nanti ya, bertambah. Berapa bulannya saya sudah tahu, tapi tidak akan 12 bulan. Pokoknya (bansos beras) dilanjutkan tapi tidak sampai 12 bulan," ulang Arief.
Pemerintah berupaya menjaga keberlanjutan bantuan pangan ini. Sebab bantuan beras harus ada untuk masyarakat yang memang nanti pada waktunya akan sangat memerlukan.
Baca juga : Bapanas Siapkan Revisi Perpres
"Jangan sampai 22 juta KPM tidak bisa kita bantu ini saat harga bergerak naik. Pemerintah sudah menghitung. Intinya masih ada bantuan pangan walau tidak 12 bulan," kata Arief.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memberi sinyal kelanjutan dari bantuan pangan untuk masyarakat. Hal ini ia sampaikan ketika meninjau Gudang Bulog Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Semula, program bantuan pangan beras 10 kg berakhir pada Juni 2024.
"Saya akan melihat fiskal anggaran APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara). Nanti bulan Juni akan saya umumkan. Kelihatannya bisa dilanjutkan," kata Jokowi.
Baca juga : Rp28,8 Triliun Disiapkan untuk BLT hingga Bansos Beras
Saat di Gudang Bulog Baru (GBB) Teluk Binjai, Kota Dumai, Provinsi Riau, Sabtu (1/6/2024), Jokowi mengatakan masih mengupayakan untuk berlanjutnya bantuan pangan beras 10 kg per bulan untuk bulan Agustus, September, Oktober sampai Desember, namun belum bisa berjanji pasti akan cair karena masih perlu berdiskusi melihat kekuatan anggaran dari fiskal Kementerian Keuangan.
Sementara itu, untuk ketersediaan beras pemerintah, Arief katakan bahwa stok harus selalu mutlak ada, apapun kondisi alamnya seperti El Nino dan La Nina.
"Apapun, Bulog harus ada stok beras, mau ada bantuan maupun tak ada bantuan, stok harus penuh. Hari ini kita ada 1,8 juta ton beras," kata Arief.
Baca juga : Ketua DPR Puan Maharani Tegaskan Bansos Bantuan Negara, Bukan dari Jokowi
Indonesia pun masih bertahap memasukkan importasi dengan total 3,6 juta ton beras, yang belum semuanya masuk ke dalam negeri. Importasi harus dilakukan kalau produksi dalam negeri terbatas. Bulog ditugaskan badan pangan nasional untuk punya cadangan beras pemerintah.
"Mau panen, ataupun sedang tidak panen, Bulog diatur agar selalu punya stok harus di atas 1 juta ton," kata Arief.
(Z-9)
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) beras akan di mulai pada awal pekan depan, yakni pada Senin, 11 September 2023
Zulkifli Hasan mengaku harga beras saat ini tinggi dan belum menunjukan pergerakan turun. Namun stok masih aman.
Kegiatan penyaluran ini dihadiri langsung Presiden Jokowi yang menyerahkan bantuan pangan beras secara seremonial kepada 1.000 PBP di Lapangan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah.
KPK belum melihat ada keterlibatan mantan mensos Juliari Barubara dalam dugaan korupsi penyaluran bansos berat di kemensos.
KPK menyatakan memiliki bukti manipulasi penyaluran bansos beras di kemensos.
KPK menduga Muhammad Kuncoro Wibowo menyebar uang hasil korupsi bansos beras kemensos ke banyak pihak.
DPRD Kota Bogor meminta tambahan titik-titik operasi pasar tersebut sebelum memasuki Ramadan, untuk menjaga daya beli masyarakat secara merata.
Apabila daerah-daerah sentra penghasil komoditas tersebut sudah mulai surut dan diikuti dengan petani yang akan menanam bawang merah lagi
DELEGASI negara-negara ASEAN menghadiri pertemuan ke-43 ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (7/6)
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, meski ada dampak kekeringan akibat el nino, namun hanya sedikit.
KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan food loss and waste atau sampah makanan di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.
Sejak April 2023, presiden merestui penyaluran bantuan pangan mengenai untuk pengentasan tengkes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved