Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rp28,8 Triliun Disiapkan untuk BLT hingga Bansos Beras

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/2/2024 18:50
Rp28,8 Triliun Disiapkan untuk BLT hingga Bansos Beras
Ilustrasi: penyaluran bansos beras di Malang, Jawa Timur(MI/Bagus Suryo)

PEMERINTAH menyiapkan total dana sebesar Rp28,8 triliun untuk menggulirkan bantuan sosial hingga Juni 2024. Dana tersebut dialokasikan untuk dua program bantuan sosial, yakni bantuan pangan dan bantuan langsung tunai (BLT).

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan, dari alokasi dana tersebut, Rp17,5 triliun di antaranya bakal digunakan untuk program bantuan beras, daging ayam, dan telur. Program akan berlangsung hingga Juni 2024.

"Jadi beras itu kepada penerima PKH sekitar 18,8 juta keluarga, dan dengan tambahan kepada keluarga-keluarga dengan balita stunting itu ditambahkan daging ayam dan telur. Jadi Rp17,5 triliun itu mencakup beras, daging ayam dan telur," ujarnya dalam konferensi pers APBN secara daring, Kamis (22/2).

Baca juga : BKF Kemenkeu Masih akan Carikan Sumber Anggaran BLT Mitigasi Risiko Pangan

Isa mengatakan, guliran bantuan pangan tersebut sama dengan yang telah dijalankan pada penghujung 2023. Bantuan beras diberikan kepada penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang sebanyak 18,8 juta keluarga.

Jika di antara penerima manfaat tersebut memiliki balita stunting, maka pemerintah akan memberikan tambahan bantuan berupa daging ayam dan telur. Nantinya program tersebut bakal dievaluasi setelah tiga bulan berjalan guna melihat efektivitasnya.

"Jadi sama seperti akhir tahun lalu, kita memberikan bantuan beras langsung dan kepada keluarga dengan balita stunting bantuan ayam dan telur," kata Isa.

Baca juga : Kemekeu Sebut Utang Luar Negeri tidak Serta Merta untuk Bansos

Sedangkan dana senilai Rp11,3 triliun sisanya akan digulirkan untuk program BLT. Berbeda dengan program bantuan pangan yang bergulir hingga Juni 2024, program BLT hanya akan berjalan selama tiga bulan.

"Anggarannya tentu sudah disiapkan dari cadangan belanja bansos yang memang sudah disediakan di tiap tahun anggaran," tutur Isa.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, belanja negara yang berkaitan dengan bantuan sosial diharapkan dapat memantik pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Hal itu juga diharapkan dapat menjaga level pertumbuhan ekonomi di tahun ini.

"Kalau kita melihat items belanja negara memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, tentu yang namanya belanja bantuan sosial itu memberikan dampak terhadap konsumsi masyarakat. Ini kita harapkan meningkat, daya belinya tidak turun," kata dia. (Mir/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya