Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJUMLAH warga lanjut usia (lansia) lemas dan hampir pingsan karena terlalu lama berdiri mengantre bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial, di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (1/3).
Kebanyakan warga berdiri untuk mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan 2024 tahap pertama sebesar Rp1,2 juta, sejak pagi hari. Antrean mengular di depan meja petugas yang mengecek kelengkapan dokumen penerima bansos dari Kementerian Sosial tersebut.
Antrean membuat warga lanjut usia (lansia) banyak yang mengalami lemas seakan semaput.
Baca juga : Koordinasi ke Kemensos, Bawaslu Telusuri Bansos Berstiker Prabowo-Gibran
Kebanyakan warga memaksa berdiri lantaran sudah antre sejak pagi hari, ada pula yang terpaksa duduk meski harus kehilangan nomor antrean. Penerima bantuan lainnya bertahan di antrean sembari berjongkok karena sudah tidak kuat berdiri.
Petugas sepertinya sengaja tidak menyediakan kursi untuk kenyamanan penerima bansos. Bahkan, sejumlah ibu-ibu penerima bansos lainnya mengajak anak mereka ikut antre sembari berdiri berdesak-desakan.
Penerima bansos warga Jalan Teluk Pelabuhan Ratu, Kelurahan Arjosari, Margharetha Lojo antre sembari berjualan susu dan kudapan.
Baca juga : Anggaran Bansos 2024 Capai Rp75 Triliun, Ini Target Penerimanya
"Saya baru sekali ini mendapatkan bansos. Mengambil bantuan sambil berjualan," katanya.
Warga menunggu giliran dipanggil satu per satu setelah petugas mengecek kelengkapan dokumen.
"Biasane mendet ten Kantor Pos, mlebet meja 1-3, cepet angsal bantuan (Biasanya mengambil bantuan di Kantor Pos, hanya tinggal masuk ruangan, lalu cepat menerima bantuan," tegas Ibu Misiani.
Baca juga : Kemensos Klaim Tingkat Keberhasilan Program Pena 98,9%
Warga Jalan Untung Suropati Selatan, Kota Malang, itu mengambil bansos bersama sang suami, Yanto.
"Niki malah ruwet (Ini malah ruwet)," ucap Yanto yang bekerja sebagai penjual koran.
Misiani menimpali. "Wong tuwek-tuwek katah kate semaput (lansia banyak yang akan pingsan)," ujarnya. (Z-3)
PT Kereta Commuter Indonesia masih mengikuti aturan pembatasan jumlah penumpang sejumlah 35–40% dari kapasitas untuk menjaga jarak aman (physical distancing) antarpengguna KRL
Data tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia menunjukkan pagi hari ini jumlah pengguna KRL meningkat 9% dibandingkan pekan lalu. Dari 143.237 pengguna naik jadi 155.555 pengguna
Dari pantauan PT Kereta Commuter Indonesia Senin pagi (10/8) ini, antrean pengguna KRL di sejumlah stasiun dengan volume terbesar dapat berlangsung tertib dan kondusif.
Antrean para pengemudi ojek online (ojol) tak terhindarkan memenuhi hampir setiap gerai McDonald's dan membuat kerumunan.
McDonald’s juga harus menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan guna mencegah penularan covid-19.
Setiap usaha yang sedang merilis produk baru diharapkan agar mengatur kegiatannya untuk tidak menimbulkan keramaian di saat pandemi covid-19.
Untuk itu, Ombudsman Jakarta meminta Pemprov bisa memberikan bansos yang lebih baik kepada warga selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pemprov DKI Jakarta masih mengikuti arahan pemerintah pusat terkait BST yakni hanya diberikan empat kali masing-masing sekali di empat bulan.
Dinas Sosial DKI membuka layanan pengaduan terhadap warga yang menemukan pelanggaran.
SPRI memastikan ratusan keluarga tersebut belum menerima jenis bansos apapun selama pandemi covid-19. Aduan itu pun sudah disampaikan ke Dinsos DKI Jakarta.
BST di Jakarta memang terbagi dua yakni yang diberikan oleh Pemprov DKI berasal dari APBD DKI dan diberikan oleh PT Pos Indonesia yang berasal dari APBN.
JakOne Erte merupakan aplikasi layanan kepengurusan lingkungan di tingkat rukun tetangga (RT) dengan berbagai fitur yang memudahkan pengurus RT dalam melayani warganya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved