Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Debat Capres 2024 Dinilai Lebih Dinamis Ketimbang 2019

Tri Subarkah
13/12/2023 12:17
Debat Capres 2024 Dinilai Lebih Dinamis Ketimbang 2019
Capres Prabowo Subianto melakukan gimik saat debat berlangsung.(MI/Usman Iskandar)

DEBAT calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 yang digelar perdana pada Selasa (12/12) malam dinilai lebih dinamis ketimbang debat yang terjadi pada 2019 lalu. Jumlah peserta yang lebih banyak menjadi salah satu faktor, di samping aksi saling tanya dan saling sanggah dari para calon.

Anggota dewan pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut capres pada Pilpres 2019 hanya ada dua saja, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Sedangkan kali ini, ada tiga capres yang berkontestasi, yakni Anies Baswedan, Prabowo, serta Ganjar Pranowo.

"Lima tahun lalu, dengan hanya dua calon, situasinya relatif lebih monoton. Pada debat kali ini dengan adanya tiga calon, elaborasi lebih bervariasi dan menawarkan ragam perspektif. Kita juga bisa mengomparasikan satu sama lain," kata Titi kepada Media Indonesia, Rabu (13/12).

Baca juga: Percakapan Soal Anies di Medsos Didominasi Sentimen Positif

Kendati demikian, ia menyoroti kehadiran para pendukung masing-masing capres yang dinilai mengganggu proses debat. Ini disebabkan karena sorakan para pendukung saat debat berlangsung. Oleh karena itu, ia berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menghadirkan pendukung dalam jumlah besar.

Bagi Titi, debat cukup dihadiri calon yang sedang berdebat serta tim inti dari masing-masing calon. Jumlahnya harus dibatasi.

Kemudian, para penonton sebagai pemilih juga diharapkan tidak hanya menyimak jalannya proses debat saja. Para pemilih harus memeriksa kebenaran dan fakta yang diungkap para calon, termasuk mengonfirmasi antara gagasan yang ditawarkan dan rekam jejak.

Baca juga: Ganjar Harap Debat Capres Bisa Edukasi Para Pemilih

"Dengan demikian pemilih bisa mengukur apakah calon mampu merealisasikan komitmen yang ditawarkan tersebut setelah membandingkannya dengan kinerja mereka pada jabatan sebelumnya," terangnya.

Menurut Titi, pemilih juga tidak perlu jengah dengan aksi saling bertanya dan saling sanggah antarcalon. Sebab, mekanisme tersebut harus dilakukan guna mengukur tingkat penguasaan dan kedalaman pemahaman atas tema yang dibahas. Selain itu, ia juga menilai aksi saling sanggah dapat menjadi parameter kualitas respons calon terhadap berbagai kondisi tak terduga.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya bakal mempertahankan format debat pertama yang berlasung di halaman Kantor KPU RI, Jakarta, untuk empat rangkaian debat lainnya. Debat kedua pada Jumat (22/12) mendatang diselenggarakan untuk para calon wakil presiden (cawapres).

Debat pertama yang bertemakan pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga terdiri dari enam segmen.

"Dari enam segmen, yang boleh dikatakan full terjadi perdebatan ada di segmen dua, segmen tiga, segmen empat, dan segmen lima," ujarnya.

Pada segmen dua dan tiga, para calon menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh 11 panelis. Adapun segmen empat dan lima para calon saling bertanya satu sama lain berdasarkan pertanyaan yang disiapkan masing-masing. Hasyim menegaskan, format seperti itu akan dipertahankan untuk debat selanjutnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya