Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan diskusi yang menghadirkan calon presiden (capres) di universitas harus melihat kondusifitas dari kampus. Maka keputusannya tentu ada di rektor.
Sebelumnya diskusi yang menghadirkan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan tentang 'Indonesia Future Studium Generale' yang diselenggarakan di lokasi Auditorium Magister Manajemen FEB UGM diduga mendapat penolakan dari rektorat setempat. Sehingga netralitas kampus negeri dipertanyakan.
"Pedoman sudah dibuat oleh KPU ya ikuti saja aturan KPU. Itu kewenangannya rektor dan tentunya rektor akan melihat kondisi untuk menerima kehadiran capres-capres ini kalau tidak kondusif jangan ambil risiko. Tetapi kalau memang kampusnya sangat kondusif, siap untuk menerima mereka maka layani, siapkan dengan baik," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/11).
Baca juga: Tim Pemenangan AMIN Pantang Mundur Menyikapi Aniesfobia
Padahal, lanjut Muhadjir, diskusi tentang arah Indonesia ke depan dengan menghadrikan calon pemimpin bangsa bagus untuk pemahaman serta edukasi politik ke depannya.
"Karena ini bagus untuk memberikan ruangan publik yang cukup agar berbagai macam gagasan itu bisa dishare atau dipasarkan ke publik agar publik bisa menemukan pilihan-pilihan yang lebih rasional," ujar dia.
Baca juga: Anies Ditolak, Oknum UGM Disinyalir tidak Nyaman dengan Gagasan Perubahan
Namun kampus juga perlu memperhatikan kondusifitas dan netralitas dalam pemilihan umum tahun 2024 ke depan. "Iya kondusifitas itu penting karena jangan sampai pemilu yang itu musiman lima tahun sekali ini mengandung risiko-risiko yang berkepanjangan pasca pemilu," ungkapnya.
Anies batal menjadi pembicara dalam acara yang dihelat Jumat, 17 November 2023, itu. Pembicara inti digantikan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan periode 2015-2016, sekaligus Co Captain Timnas pasangan Anies Baswedan-A. Muhaimin Iskandar. (Z-3)
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved