Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kepuasan Publik 81,8 Persen, Faktor Jokowi Pengaruhi Dinamika Pilpres

Media Indonesia
15/11/2023 19:45
Kepuasan Publik 81,8 Persen, Faktor Jokowi Pengaruhi Dinamika Pilpres
Ilustrasi(Dok MI)

TEMUAN teranyar survei Polmatrix Indonesia menunjukkan sebanyak 81,8% publik yang merasa puas dipimpin Presiden Joko Widodo. Sebanyak 8,9% di antaranya merasa sangat puas.

Hanya 16,7% yang menyatakan tidak puas terhadap kepemimpinan Jokowi, di mana sebanyak 1,0% saja yang merasa sangat tidak puas. Sisanya 1,5% menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Romo Magnis Sebut Penguasa tanpa Malu Bangun Dinasti Keluarga

Jika ditarik mundur ke belakang, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi bergerak di atas 75% sejak awal tahun. Angkanya terus menanjak naik, hingga menembus kisaran 80% sejak Mei 2023.

Pergerakan naiknya kepuasan sejalan dengan makin kencangnya langkah cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024. Puncaknya, terjadi ketegangan antara Jokowi dengan elite PDIP di seputar ketua umum Megawati yang mengkritik keras majunya putera sulung Jokowi ke arena Pilpres.

“Kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi mencapai 81,8 persen menjadikan faktor Jokowi sangat berpengaruh dalam dinamika Pilpres,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto lewat keterangan yang diterima, (15/11).

Baca juga: Dipecat, Bobby Nasution: Terima Kasih PDIP

Menurut Dendik, secara resmi Jokowi menyatakan bersikap netral dan tidak melakukan perlawanan terbuka terhadap elite PDIP. “Tetapi Jokowi tidak secara tegas mendukung Ganjar Pranowo yang diusung koalisi PDIP sudah menunjukkan ke mana arah Jokowi,” lanjut Dendik.

Jika dicermati, Jokowi  yang sejak awal mendorong Ganjar agar dipilih sebagai capres oleh PDIP, ketika sebagian besar elite partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu masih enggan dan ragu-ragu.

“Jokowi ingin menduetkan Prabowo dan Ganjar dalam satu paket kepemimpinan nasional pasca-2024 untuk menjamin keberlanjutan program-program strategis pembangunan,” jelas Dendik.

Nyatanya, PDIP mengambil jalan berbeda, dengan orientasi untuk memperpanjang dominasi kekuasaan yang diraih selama dua pemilu berturut-turut. “Ganjar lebih menunjukkan loyalitas terhadap PDIP alih-alih Jokowi yang telah mengorbitkannya,” tandas Dendik.

Di kubu perubahan, masuknya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan diikuti dengan keluarnya Demokrat makin mencairkan wacana antitesis tersebut. “Dua partai pemerintah, Nasdem dan PKB, kini lebih dominan daripada oposisi (PKS),” pungkas Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 1-7 November 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya