Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Survei indEX: Nikmati Coattail Effect, Gerindra Salip PDIP

Media Indonesia
08/11/2023 21:36
Survei indEX: Nikmati Coattail Effect, Gerindra Salip PDIP
Bendera parpol(Antara)

PDIP dan Gerindra terus bersaing sengit. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Gerindra kini unggul dengan elektabilitas mencapai 16,7%, tipis di atas PDIP sebesar 16,3%.

Gerindra sebelumnya selalu berada pada peringkat kedua dengan elektabilitas terpaut cukup jauh. Anjloknya elektabilitas PDIP saat geger penolakan timnas Israel pada gelaran Piala Dunia U20 dibarengi dengan kenaikan perlahan elektabilitas Gerindra.

Baca juga: Prabowo-Gibran Terendah Dalam Sigi Penegakan Hukum dan Demokrasi

Korelasi antara pencapresan dengan dukungan terhadap partai pengusung memperlihatkan bekerjanya coattail effect. Seiring dengan merosotnya kekuatan PDIP dan Ganjar Pranowo yang diusung sebagai capres, terjadi pergeseran arah dukungan Presiden Jokowi terhadap para capres.

“Gerindra menikmati coattail effect dari pencapresan Prabowo, hingga akhirnya berhasil menyalip PDIP dan berada pada posisi unggul,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni lewat keterangan yang diterima, Rabu (8/11).

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Turun Drastis Gara-Gara Putusan Mahkamah Keluarga

Menurut Vivin, rivalitas antara PDIP dan Gerindra menarik untuk dicermati.  PDIP yang berpengalaman sebagai oposisi selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pernah sama-sama mengajukan pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2009. Megawati yang berpasangan dengan Prabowo mengalami kekalahan kedua kalinya dalam Pilpres.

Ia menambahkan, kuatnya dukungan terhadap Prabowo menaikkan suara dan perolehan kursi Gerindra di Senayan, menggeser Golkar yang biasanya menjadi runner-up. “Kini dengan terus menguatnya Prabowo, Gerindra mengintip peluang naik ke peringkat pertama mengalahkan PDIP. Hal ini menjadi tantangan serius bagi PDIP yang bertekad untuk mencetak hattrick atau menang pemilu tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024," tandasnya.

Menguatnya Prabowo juga dibuktikan dengan mengalirnya dukungan dari partai-partai besar, yang notabene meraih elektabilitas tinggi. Golkar yang melebur ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih menempati peringkat ketiga dengan elektabilitas 8,5%.

Lalu ada Demokrat yang sebelumnya berada di barisan oposisi kini juga bergabung ke kubu Prabowo, memiliki elektabilitas 7,1 persen. Partai-parta pengusung Prabowo lainnya adalah PAN (2,8 persen), Gelora (1,2 persen), PBB (0,5%), dan Garuda (0,0%).

Selain PDIP, Ganjar hanya didukung oleh PPP (2,0), Perindo (1,6%), dan Hanura (0,2 persen). “Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang semula mendukung Ganjar kini berpindah ke kubu Prabowo, elektabilitasnya mencapai 6,7 persen,” jelas Vivin.

Masuknya putra Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai ketua umum PSI menambah energi bagi partai yang mengunggulkan anak-anak muda.

Bertukar tempat, PKB yang sejak awal mengusung Prabowo malah beralih mendukung Anies Baswedan, elektabilitasnya 7,5%. Anies juga didukung oleh partai oposisi PKS (4,5%) dan partai pemerintah lainnya, Nasdem (2,1%).

Sisanya adalah Partai Ummat (0,4%), lalu PKN dan Buruh yang masing-masing nihil dukungan, serta masih ada 21,9% yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab. “Hampir semua partai telah bergabung dalam koalisi partai-partai pengusung capres-cawapres,” pungkas Vivin.

Survei Index Research dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya