Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PASANGAN capres-cawapres Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka dinilai menjadi salah satu pasangan yang memiliki segmentasi dukungan yang cukup luas dari berbagai lapisan masyarakat. Namun keunggulan tersebut harus dijaga dan terus diperluas hingga hari pencoblosan.
“Semua komunitas, semua lapisan masyarakat itu penting bagi Prabowo–Gibran, sebagai segmen pemilih yang tentu harus dijaga oleh Prabowo–Gibran agar bisa mendukung dan mencoblos Prabowo–Gibran,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin dalam keterangannya, Kamis (2/11).
Jika dilihat berdasarkan data demografi yang dirilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia periode 16 – 20 Oktober 2023, Prabowo–Gibran paling banyak mendapatkan dukungan dari berbagai macam lapisan masyarakat. Mulai dari kalangan petani, nelayan, buruh kasar, ibu rumah tangga, hingga para pelajar dan mahasiswa.
Baca juga: Masyarakat Harus Kawal Janji Capres-Cawapres di Bidang Lingkungan
Jika dilihat lebih mendalam, di klaster para pemilih yang memiliki latar belakang pekerjaan seperti petani, peternak dan nelayan, mayoritas memilih Prabowo–Gibran. Di kelompok pemilih tersebut, Prabowo–Gibran berhasil mendapatkan dukungan tertinggi dengan total 41,4 persen, diikuti pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD dengan 35,7 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan 18,5 persen.
Senada, para pemilih yang memiliki pekerjaan buruh kasar, sopir/ojek, keamanan, hingga warung/PKL, total memberikan dukungan kepada Prabowo–Gibran sebesar 39,1 persen. Diikuti dukungan kepada Ganjar–Mahfud MD dengan 31,5 persen dan Anies-Muhaimin 22,4 persen.
Baca juga: Dinasti Politik Jokowi dan Kemunduran Demokrasi Global
Lalu, pada pemilih yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, para pemilih solid memberikan dukungan kepada Prabowo–Gibran dengan 37,1 persen. Diikuti di peringkat kedua ada dukungan kepada Ganjar–Mahfud MD dengan 34,2 persen dan Anies-Muhaimin 21,7 persen.
Terakhir, Prabowo–Gibran juga banyak mendapatkan dukungan dari para pemilih yang masih mengenyam pendidikan dan kuliah. Di kelompok pemilih itu, Prabowo–Gibran mendapatkan dukungan tertinggi sebesar 37,0 persen, dikuntit oleh Ganjar–Mahfud MD dengan 31,3 persen dan Anies-Muhaimin dengan 24,7 persen.
Maka dari itu, melihat banyaknya dukungan kepada Prabowo–Gibran, Ujang meyakini peluang kemenangan untuk pasangan itu sangat terbuka lebar. Ia menambahkan, suara akar rumput sangat penting bagi kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
“Oleh karena itu saya melihat Prabowo–Gibran suka tidak suka, dekat dan mendekat dengan para nelayan dan berbagai lapisan masyarakat di akar rumput itu penting. Karena suara akar rumput itu besar dan nelayan jadi bagian pemilih akar rumput yang sangat diperhitungkan,” pungkas Ujang yang juga Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia itu. (Z-7)
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada seluruh lembaga negara atas dedikasi mereka dalam mengawal ideologi, menjaga demokrasi, dan mendukung jalannya pemerintahan.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto bertekad menertibkan 1.063 tambang ilegal di berbagai wilayah Indonesia. Potensi kekayaan negara dari aktivitas ilegal tersebut mencapai Rp300 triliun.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan bakal menindak tegas siapa pun yang melindungi tambang ilegal, termasuk jenderal aktif maupun purnawirawan dari TNI dan Polri.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan pengantar Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan
Ketua DPR RI Puan Maharani sependapat dengan Presiden Prabowo Subianto terkait penghapusan bonus atau tantiem bagi komisaris dan direksi BUMN
Kedua sapi tersebut bersama hewan kurban lainnya akan disembelih pada Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.
Isu lapangan kerja merupakan rapor merah bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menilai pemerintah harus melakukan upaya dalam mengatasi masalah ini.
EIU mencatat skor Indeks Demokrasi 2024 Indonesia sebesar 6,44. Pada Indeks Demokrasi 2023 yang dirilis tahun lalu, Indonesia memperoleh skor 6,53.
Menurut Gus Imin, angka tersebut juga menjadi tolak ukur ke depan bagi pemerintah untuk dapat menghasilkan produk kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat.
Salah satu program yang diapresiasi adalah program makan bergizi gratis.
Hasilnya terdapat dua jawaban dari pertanyaan terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved