Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pembentukan Matra Siber di TNI Patut Dipertimbangkan

Theofilus Ifan Sucipto
24/9/2023 22:55
Pembentukan Matra Siber di TNI Patut Dipertimbangkan
Anggota Komisi I dari Fraksi Nasdem, Farhan optimistis penambahan matra akan membuat Indonesia semakin kuat.(MGN / Theofilus Ifan Sucipto)

LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) disebut sudah membuat kajian untuk menambah matra TNI. Wacana itu dalam rangka memperkuat ketahanan Indonesia terhadap tantangan di masa depan.

"Lemhanas memberi kajian perlunya kita bangun matra baru yaitu matra siber," kata anggota Komisi I DPR M Farhan dalam diskusi virtual yang berlangsung pada Minggu, (22/9). 

Farhan mengatakan dirinya bahkan membayangkan ada lima matra TNI di masa depan. Mulai dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, matra siber, hingga matra penjaga pantai dan pencarian penyelamatan.

Baca juga : Libanon dan Israel Saling Serang

"Nanti di dalamnya ada KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan)," ujar dia.

Baca juga : Ini PR Calon Pemimpin di Sektor Pertahanan

Farhan optimistis penambahan matra akan membuat Indonesia semakin kuat. Apalagi, pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia melesat pada 2045.

"Pertanyaannya apakah 2045 kita sudah memiliki essential force 100 persen yang spending (anggaran untuk pertahanan) 1,4 sampai 1,6 persen dari PDB (produk domestik bruto)?" papar politikus Partai NasDem itu.

Selain itu, Farhan mendorong pemerintah menyediakan fasilitas penunjang pertahanan Indonesia sejak dini. Mulai dari sumber daya manusia hingga industri perawatan, pemeliharaan, dan pengembangan alat-alat militer.

"Jangan sampai kejadian pada 1963 kita punya angkatan laut dan udara yang menakutkan sampai Belanda kocar-kacir. Tapi lima tahun kemudian hilang karena tidak ada dukungan industri perawatan alat canggih," ucap dia. (MGN/Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya