Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DARI berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei politik, nama Muhaimin Iskandar belum menunjukkan perbaikan elektabilitas.
Bahkan ketika Lembaga Survei Indonesia (LSI) membuat survei politik, nama Ketua Umum Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak masuk dalam salah satu kandidat yang pantas mendampingi Prabowo Subianto.
Bahkan ketika LSI simulasi capres cawapres dengan menyandingkan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar, elektabilitas pasangan ini kalah telak (32,9 %) dengan Ganjar Pranowo-Erick Thohir (38,9%). Nama Muhaimin Iskandar yang dipasangkan Anies Baswedan dengan elektabilitas hanya meraih 2,6%.
Baca juga: Nama Erick Thohir Terus Menguat Sebagai Cawapres Prabowo
Dalam keterangan pers, Jumat (1/9), Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengakui kinerja Muhaimin Iskandar cukup berhasil membesarkan PKB.
Nama Cak Imin 'Tak Menjual'
Namun Ari tidak mengetahui secara pasti kenapa nama Cak Imin ini tidak ‘menjual’ di berbagai survei yang telah dikeluarkan lembaga survei politik terkemuka di Indonesia.
Ari menduga tidak naiknya elektabilitas Cak Imin di berbagai survei lantaran banyaknya tokoh yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) yang cukup populer di masyarakat.
PBNU Tak Ingin Berpolitik Praktis
Dugaan Ari lainnya adalah posisi tarik menarik antara PKB dan Nahdlatul Ulama (NU). Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa PBNU tak ingin berpolitik praktis dan membebaskan warga NU untuk memilih pilihannya juga turut mempersulit elektabilitas Cak Imin.
“Apa lagi NU kultural yang berasal dari Gusdurian yang masih merekam betul manuver Cak Imin terhadap Gus Dur. Luka politik ini sulit untuk diobati," jelas Ari.
"Dalam politik di Indonesia khususnya di kalangan Nahdliyin pengkhianatan akan selalu menjadi catatan tersendiri Sehinga ‘cacat’ politik ini turut mempersulit naiknya elektabilitas Cak Imin," paparnya.
"Berbagai catatan negatif seperti dugaan kasus kardus durian juga turut memperberat elektabilitas Cak Imin. Modal utama untuk meningkatkan elektabilitas adalah sosok yang disukai dan terhindar dari catatan negatif,” terang Ari.
Baca juga: PKB Sambut Baik Anies-Cak Imin, Singgung Soal Martabat Partai
Saat ini menurut Ari, sebagai pengusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Cak Imim masih memiliki hak politik di poros Prabowo. Khususnya untuk menjadikan Cak Imin sebagai cawapres Prabowo.
Ari menduga saat ini Cak Imin tengah bermain untuk mencari keuntungan. Apakah keuntungan tersebut berada di koalisi Prabowo atau di kandidat lainnya.
Menurut Ari, penentuan posisi cawapres tidak semata-mata karena faktor elektroral. Faktor elektabilitas hanya salah satu faktor untuk memenangi pilpres 2024.
“Penentuan capres cawapres untuk dapat memenangi pilpres mendatang ditentukan oleh chemistry, saling melengkapi, logistik. Sehingga untuk dapat memenangi capres dan cawapres harus dilihat secara utuh," jelasnya.
"Tidak sekadar elektroral sosok semata. Saat ini banyak pernyataan dari elit PKB yang menagih kepastian Cak Imin sebagai cawapres Prabowo. Sekarang posisinya call terharap itu sangat tinggi,” ungkap Ari.
Masuknya Golkar, PAN dan Partai Bulan Bintang di poros Prabowo dinilai Ari mengurangi daya tawar Cak Imin menjadi cawapres di KKIR. Sebelum masuknya PAN dan Golkar di KKIR,
Baca juga: Pengamat: Akan Jadi Rebutan, Erick Dipastikan Tegak Lurus ke Jokowi
Gerindra sangat tergantung kepada PKB. Karena untuk dapat mengusung Prabowo menjadi capres, Gerindra harus berkoalisi dengan parpol lain. Namun kini setelah Golkar dan PAN bergabung, Ari melihat posisi PKB sangat terjepit di KKIR.
Dahulu ketika KKIR masih terdiri dari dua partai saja, permintaan PKB untuk menjadikan Cak Imin menjadi cawapres Prabowo tidak direspons dengan jelas.
"Apa lagi saat ini ketika PAN bergabung degan KKIR dan mengajukan Erick Thohir yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres," jelasnya.
"Bahkan nama Erick pas dipasangkan baik dengan Prabowo maupun Ganjar. Dengan posisi yang semakin lemah tersebut, menurut Ari saat ini peluang PKB hanya mencari ‘kopensasi’ yang bisa didapatkan ketika Cak Imin tidak menjadi cawapres Prabowo.
“Adanya Golkar dan PAN di KKIR membuat ruang negosiasi PKB untuk mengusung Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo semakin sempit. Cawapres yang diusung Golkar dan PAN justru memiliki ruang yang lebih besar," ujar Ari.
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Wacana Duet Anies-Cak Imin sebagai All Jokowi’s Men
"Jika kopensasi tidak didapatkan ada kemungkinan PKB membuka peluang tawaran bergabung dengan poros lainnya. Pertimbangannya pragmatis saja," ucap Ari.
"Yaitu untuk kepentingan PKB terlebih dahulu. Apa yang didapat PKB ketika bersama Prabowo atau bersama yang lainya. Ketika tak mendapatkan posisi cawapres, apakah PKB bisa memiliki ekspansi kekuatan politik yang lebih besar lagi. Jika tidak maka besar kemungkinan PKB hengkang dari KKIR,” kata Ari. (RO/S-4)
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
KERAGUAN Erizal terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia dinilai berlebihan. Apalagi posisinya sebagai sekretaris partai politik dan peneliti.
SURVEI Poltracking Indonesia pada Pilgub Sumbar, yang hasilnya menyebutkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni berada pada posisi teratas dengan presentase elektabilitas sebesar 49.5%.
PENGAMAT Politik John Retai, menilai lembaga survei Charta Politika Indonesia berkemungkinan melakukan kesalahan dalam survei Pilgub Kalimantan Tengah (Kalteng) 2020.
PENGAMAT politik M Qodari, mengatakan peluang kemenangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam pencalonan sebagai kepala daerah lebih besar di Pilkada Jawa Tengah.
Remind akan terus bergerak untuk menyuarakan kesehatan mental
Cak Imin menduga adanya mafia, sehingga sulit menghentikan impor beras.
Gus Imin disambut ribuan para pendukungnya yang memadati lokasi.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Cak Imin pun mengingatkan kepada para pemilihnya untuk mendukung penuh dalam memenangkan pasangan Amin pada pencoblosan 14 Februari 2024.
WAKIL Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar alias Gus Imin merespons kritikan mantan Menko Polhukam, Mahfud MD kepada KPU usai Hasyim Asy’ari diberhentikan sebagai ketua KPU
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved