Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anies Belum Tentukan Bacawapres, Pengamat Sebut KPP Masih Cari Figur Dongkrak Elektabilitas

Rifaldi Putra Irianto
25/8/2023 19:40
Anies Belum Tentukan Bacawapres, Pengamat Sebut KPP Masih Cari Figur Dongkrak Elektabilitas
Pertemuan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

PENGAMAT Politik Ujang Komarudin menilai, alotnya penentuan sosok Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Anies Baswedan dikarenakan sejumlah faktor. Ujang menduga setidaknya ada tiga faktor baik faktor internal dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) maupun faktor eksternal.

Dijelaskan Ujang, Faktor pertama yang membut alotnya penentuan Bacawapres Anies yakni ketiga partai KPP yakni NasDem, Demokrat dan PKS masih mencari figur yang tepat untuk bisa mendongkrak suara Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Pertama, alotnya tentu karena mereka (KPP) masih mencari figur yang tepat untuk bisa memberikan sumbangsih, menambah nilai tambah atau kemenangan bagi Anies . Kan tidak bisa sosok sembarang yang dipilih, salah pilih bisa bahaya, bisa repot," kata Ujang saat dihubungi Jumat (25/8).

Baca juga : Malam Ini Anies-SBY Bahas Pemenangan Pemilu 2024 di Cikeas

Kemudian faktor kedua yang juga membuat penentuan Bacawapres untuk Anies terlihat alot, Ujang menduga adanya silang pendapat di internal koalisi yang membuat mereka belum sepaham.

"Nah dalam konteks ini, saling beda silang pendapat khususnya antara NasDem dan Demokrat. Mungkin ada belum selesai terkait 'Siapa mendapat apa?, kapan dan bagaimana'. Karena dalam konteks apapun di politik itu 'no free lunch', tidak ada makan siang gratis," ujarnya.

Baca juga : Duet Ganjar-Anies Tidak Logis, PDIP Disarankan Pilih Sandiaga

"Misalkan kalau Bacapresnya Anies, apakah kemudian Bacawapres misalkan dari Demokrat atau PKS. Misalkan dari Demokrat maka PKS dapat apa? Kan begitu," imbuhnya.

Lalu faktor terakhir yakni faktor eksternal, di mana Ujang berpandangan ada campur tangan pihak di luar KPP yang mencoba menggoyangkan kesolidan KPP. Ujang melihat ada yang mencoba merayu untuk membuat KPP bubar.

"Kemudian saya melihat ada tarik-menarik dari pihak luar untuk menggembosi agar KPP tidak jadi, tidak terlaksana, sehingga mereka digoyang-goyang. Jadi macam-macam ada faktor eksternal yang menggoyang dan merayu KPP agar tidak bisa solid," ujarnya.

Terpisah, Pengamat Politik Lili Romli mengungkapkan hal yang sama terkait belum adanya titik temu di KPP, terlebih antara NasDem dan Demokrat. Sehingga membuat penentuan Bacawapres Anies berjalan alot.

"Saya membacanya di mana Demokrat ingin agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Bacawapres-nya. Sementara NasDem sebaliknya, mereka ingi agar Bacawapres dari luar (KPP), keinginan NasDem itu didasarkan karena tampaknya Anies perlu Bacawapres yang bisa mendokrak elektabilitas," jelas Lili.

Disinggung terkait sosok seperti apa yang dibutuhkan Anies untuk dapat mendongkral elektabilitasnya. Lili berpandangan bahwa Anies perlu memiliki Bacawarapes dengan basis massa yang kuat khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Tentu Bacawapres yan mempunyai basis massa yang kuat dan daerah yang banyak pemilihnya, seperti di Jawa Tinur dan Jawa Barat," tukasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya