Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MANTAN aktivis Budiman Sudjatmiko membantah PDIP sudah membantu melunasi utangnya. Utang ini diungkap oleh politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
"No, no, no. Tidak, tidak, enggak ada, tidak serupiah pun. Tidak ada serupiah pun," kata Budiman di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa malam, (22/8).
Budiman mengklaim tak pernah membebani partai soal masalah pribadinya. Ia juga mengatakan tak pernah tergiur soal uang ketika masuk partai.
Baca juga : Respons Budiman Sudjatmiko Usai Disinggung Megawati Soal Dansa
"Sebenarnya saya agak malas membantah karena Budiman ini bukan orang baru dalam politik, dalam gerakan. Tapi sejak usia 20-an tahun, tidak pernah menjadikan uang itu menjadi motivasi utama. Itu satu yang jelas," ucap Budiman.
Baca juga : Sikap Egaliter Dinilai Jadi Alasan Eks Aktivis 98 Dukung Prabowo
Kalau uang jadi motivasi utama, Budiman mengatakan sudah jadi politikus kaya raya. Ia juga dengan mudah jadi legislator.
"Tentu saya sudah menjadi politisi yang kaya raya dengan 10 tahun di DPR. Jadi tidak pernah saya berbicara soal kepentingan uang, finansial pribadi. Itu ada tempat lain, dan itu tidak ada hubungannya dengan politik ya," ucap Budiman.
Budiman mengatakan tudingan Deddy seperti ikan. Masih banyak hal yang mestinya perlu dijelaskan.
"Jadi pernyataan itu menurut saya hanya menunjukan bahwa mungkin cara berpikir orang yang mengatakan itu ya seperti itulah, seperti ikan, dia pikir seluruh dunia itu adalah air, padahal di atas ada banyak hal," kata Budiman.
Sebelumnya, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyinggung soal utang Budiman Sudjatmiko. Menurut Deddy, partai selalu membantu keuangannya.
"Karena bertahun-tahun dia di PDI Perjuangan itu kita bukan hanya masalah politiknya, masalah utang-utang pribadinya kita beresin, supaya menjaga nama baiknya," kata Deddy saat dihubungi.
Deddy tak menjelaskan perihal utang tersebut. Ia menantang Budiman untuk mengungkapkannya sendiri.
"Suruh saja dia mengaku tuh apa saja yang sudah kita bantu urusannya, bukan urusan ratusan juta, miliaran. Belum lagi dia selalu beri panggung terhormat di partai, jadi pembicara, narasumber, segala macam," ucap Deddy. (MGN/Z-8)
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved