Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Hati Nurani Rakyat (Hanura) memberi sinyal sikap politiknya yang bisa saja berpaling dari PDI Perjuangan. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang saat ditemui di gedung DPR, Rabu (16/8) mengatakan partainya saat ini sedang membicarakan tentang keberlanjutan sikap politik tersebut.
Sebab, capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang didukung Hanura akan menghadapi koalisi gemuk capres KKIR Prabowo Subianto.
"Saya sedang membicarakan soal itu. Tapi sampai sekarang sikap (politik) kami belum berubah," ucapnya
Baca juga : PDIP Hormati Pilihan Politik PAN dan Golkar yang Berlabuh ke Koalisi Prabowo
Dia menerangkan selain memikirkan tentang koalisi dia juga menaruh perhatian terhadap penyampaian pidato Presiden Joko Widodo dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dalam pidato itu praktis memunculkan pernyataan besar baginya terkait masa depan bangsa.
"Saya lagi mikir ini setelah pidato ketua MPR dan presiden ini jadi tanda tanya besar ke mana arah ini. Belum tahu dari pidato sekarang," cetusnya.
Partai Hanura yang mendukung Ganjar Pranowo menyadari salah satu koalisi rivalnya merukan koalisi besar yang bisa jadi memenangkan pertarungan pilpres 2024. Meski sempat mengaku tidak akan bergeser namun kondisi ini menjadi perhatian di internal partai dan koalisi. (Z-4)
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Titi Anggraini mengatakan partai politik seharusnya patuh pada konstitusi. Hal itu ia sampaikan terkait putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 mengenai pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatkan bahwa proses pemilihan berlangsung khidmat. Proses itu juga dilaksanakan secara musyawarah mufakat.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
Selama parpol belum menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang kuat, penambahan dana dari kas negara dinilai Jeirry belum penting dilakukan.
DUKUNGAN kepada pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 terus mengalir.
Saan membantah tak adanya menteri dari kader NasDem diartikan sebagai oposisi atau di luar kabinet.
Puan Maharani menyebut tidak menutup kemungkinan partainya selaku pemenang Pemilu 2024 akan merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto.
Surya Paloh menyadari Partai NasDem bukan partai yang memenangkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Politeknik STIA Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta, Nurliah Nurdin, mengingatkan bahaya kartel partai dalam koalisi besar pemerintahan.
POLITIKUS Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa tidak ada politik pecah belah atau devide et impera yang dilakukan oleh pendukung Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved