Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI BUMN Erick Thohir berpeluang besar menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Pasalnya Mantan Presiden Klub Inter Milan tersebut memiliki modal mumpuni dibanding kandidat lain.
Direktur Riset Populi Center Usep S Achyar mengatakan salah satu modal yang dimiliki Erick Thohir adalah elektabilitas. Menurutnya, tingginya elektabilitas Ketum PSSI tersebut tentu akan menjadi pertimbangan dalam KKIR.
“Bargaining position-nya banyak Pak Erick itu. Salah satunya, elektabilitasnya,” kata Usep.
Baca juga: Posisi Tawar Partai Golkar Cukup Besar
Dalam beberapa hasil survei memang menempatkan elektabilitas Erick Thohir tertinggi di antara yang lain. Seperti survei dari Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN) periode Juli 2023 terlihat elektabilitas Erick Thohir berada di posisi pertama.
Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini berhasil mendapatkan torehan angka sebesar 21,3 persen. Raihan Erick Thohir tersebut mengalahkan cawapres lainnya seperti Khofifah, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Merapatnya PAN dan Golkar ke Prabowo Dinilai Bukan Kejutan
Selain itu, sosok Erick Thohir yang tidak berpartai juga dapat menjadi titik temu KKIR. Hal tersebut dinilai sebagai jalan tengah yang adil dalam menentukan cawapres dari KKIR.
“Saya kok melihat bahwa mungkin ada mencari kesepakatan titik, ya bisa di Erick Thohir yang tidak berpartai di mana-mana,” ungkap Usep. (Z-7)
PARTAI Demokrat akan menyampaikan sikapnya terkait arah koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
KETUA DPP PKB Bidang Informasi Ahmad Iman Syukri mengungkapkan kronologi hengkangnya PKB dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut otomatis bubar. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Gerindra melihat selalu ada hal positif dari kerja sama yang dibangun bersama PKB. Duet Gerindra dan PKB disebut untuk kemajuan bangsa ke depan.
DEWAN Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut sempat geram dengan perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal itu dinilai menjadi bukti totalitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto
Ibas-Puspa unggul telak sebesar 45,1% di atas margin of Error dengan petahana Budiman-Akbar yang hanya sebesar 38,3%, dan Pasangan penantang lainnya Isrullah-Usman sebesar 9,1%.
Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Pasangan calon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya dengan elektabilitas 58,0% masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dengan 32,8%.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, AlHaris-Abdullah Sani dengan 57,2%, masih unggul jauh dibandingkan pasangan nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman, yang hanya 26,7%.
Elektabilitas calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan masih unggul dibandingkan rivalnya cabup Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna.
Jokowi merupakan tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Ia berharap, pendukung Jokowi pun ikit turut serta mendukung Rido.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved