Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BEBERAPA hari jelang masa tenang, pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya dengan elektabilitas 58,0% masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dengan 32,8%. Terdapat swing voter sebesar 9,2%.
Demikian survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tentang preferensi pemilih terhadap dua paslon yang bertarung di Pilkada Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Hasil survei ini disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, kepada pers di Barito Utara, Kalteng, Jumat (22/11).
Survei dilakukan pada 5-9 November 2024. Menggunakan metodologi standar multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 600 responden secara acak dengan margin of error 4,1%.
Menurut Toto, jika merujuk pada posisi elektabilitas tersebut, potensi kemenangan lebih besar dan terbuka untuk paslon yang populer dengan tagline Agi Saja (Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya).
Potensi kemenangan yang besar tersebut, kata Toto, karena paslon Agi Saja didukung beberapa faktor penting. Salah satunya, Agi Saja sudah memiliki pemilih cukup tinggi pada kategori militan (strong supporter) yaitu 41,5%. Dari pengalaman selama ini, angka seperti itu biasanya masuk kategori aman untuk menang.
Sementara itu, lanjut Toto, paslon Gogo-Hendro yang salah satu pengusung utamanya PKB masih memiliki strong supporter sekitar 25,3%. Ini selisih angka pemilih militan yang cukup lebar. Apalagi, dalam waktu pelaksanaan pemilihan yang tinggal beberapa hari lagi.
“Yang pasti, tidak mudah buat paslon Gogo-Hendro mendongkrak elektabilitas dan strong supporter dalam waktu singkat ini. Mungkin perlu kerja super ekstra,” tegasnya.
Meski begitu, Toto mengingatkan sekaligus memberi peluang berdasarkan data survei LSI tersebut, bahwa di luar strong supporter masih ada sekitar 33,2% pemilih yang berkategori soft supporter. Yaitu, pemilih cair, gabungan antara yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.
“Itu yang sering saya sebut sebagai lahan tak bertuan yang masih diperebutkan paslon siapa saja. Ini artinya, peluang masih terbuka buat paslon Gogo-Hendro untuk mengambil lahan tak bertuan. Meskipun, tidak mudah karena waktu yang sudah semakin mepet,” katanya.
Terkait alasan masih tingginya pemilih berkategori cair, menurut Toto, bisa karena banyak faktor. Salah satunya, karena kedua paslon belum mampu meyakinkan mereka untuk memilih salah satu dari mereka. Bisa juga, karena faktor lain, seperti terpotret dari perilaku pemilih terhadap money politic.
Dijelaskan Toto, angka kecendrungan mayoritas pemilih yang menganggap money politic itu wajar, masih sangat tinggi, yaitu 65,8%. Biasanya, ini gambaran dari perilaku pemilih yang senang jika ada calon yang memberinya uang atau barang.
“Data seperti itu biasanya jadi goodnews buat kandidat yang berkapital besar dan bad news buat kandidat yang amunisinya pas-pasan. Ini artinya, kalau ada kandidat yang mau memanfaatkan perilaku pemilih seperti itu, tentu dengan risiko, bisa kena pelanggaran berat dari Panwaslu,” ungkapnya.
Faktor lain yang menguatkan tingginya jumlah pemilih cair, lanjut Toto, adalah data survei yang menyebutkan 30,8% pemilih di Barito Utara akan menentukan pilihannya saat datang ke TPS atau pada hari H pemilihan. "Di sisi lain, sudah ada 40,8% publik yang menentukan pilihan dari jauh hari sebelumnya," ucapnya.
Toto menambahkan faktor lain yang membuat peluang Agi Saja untuk menang adalah dukungan di aneka segmen demografis yang cukup merata, baik pada segmen gender, suku, usia, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, pemilih partai, dan ormas.
Bahkan, dukungan kepada Agi Saja juga terpotret di seluruh daerah pemilihan (dapil). Hanya dapil tertentu yang bersaing ketat. “Yang jelas, pasangan Agi Saja ini punya tren naik, terutama pada pemilih yang berkategori strong supporter. Misalnya, dari survei sebelumnya 35,0%, naik menjadi 41,5% pada November ini. Sementara, Gogo-Purman, dari 23,2% ke 25,3%,” tutupnya. (N-2)
Ibas-Puspa unggul telak sebesar 45,1% di atas margin of Error dengan petahana Budiman-Akbar yang hanya sebesar 38,3%, dan Pasangan penantang lainnya Isrullah-Usman sebesar 9,1%.
Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, AlHaris-Abdullah Sani dengan 57,2%, masih unggul jauh dibandingkan pasangan nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman, yang hanya 26,7%.
Elektabilitas calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan masih unggul dibandingkan rivalnya cabup Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna.
Jokowi merupakan tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Ia berharap, pendukung Jokowi pun ikit turut serta mendukung Rido.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved