Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

KPP Dinilai Patut Utamakan Soliditas Koalisi sebelum Putuskan Cawapres

Media Indonesia
11/8/2023 20:26
KPP Dinilai Patut Utamakan Soliditas Koalisi sebelum Putuskan Cawapres
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, dalam acara Dialog Rakyat dengan Penuh Kehangatan di GOR Sabuga ITB(MI/Naviandri )

PENGAMAT politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri mengatakan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan masih harus memastikan bahwa ketiga partai pengusungnya tidak mundur di tengah jalan. 

“Hal ini karena jika salah satu partai dari tiga yang ada kemudian mundur, maka Anies akan gigit jari dalam pencalonan. Artinya Anies harus bisa meyakinkan bahwa pilihan cawapresnya akan diterima oleh ketiga partai politik,“ ujar Aisah atau yang akrab disapa Puput, Jumat (11/8).

Koalisi Perubahan disokong oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, mengusung capres Anies Baswedan. Sejak lama, Partai Demokrat mengincar kursi cawapres untuk ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono. 

Baca juga: Direktur LSI Sebut Anies tidak Punya Pilihan Lain: Udah AHY Saja, Apa yang Mau Ditunggu?

Jika dilihat dari elektabilitasnya, Anies paling buncit dibandingkan capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Belum lagi ada rekam jejak Anies saat Pilkada DKI. 

“Ada label Anies sebagai calon dari kelompok Islam konservatif, pasca Pilkada 2017, dan hal ini tentu tidak menguntungkan bagi Anies dalam pilpres yang spektrum politiknya lebih luas dari Pilkada. Untuk itu, Anies patut mendapatkan cawapres yang bisa menetralkan label tersebut; maka munculah nama dari calon NU yang memang selama ini selalu menjadi pilihan strategis bagi kandidat presiden dalam pilpres,” ungkap Puput. 

Baca juga: AHY Mesra dengan Puan, PKS dan NasDem Yakin Demokrat Masih Setia Usung Anies

Sebelumnya, Partai Nasdem sempat menyebut nama Yenny Wahid sebagai Cawapres pendamping Anies. Yenny, yang merupakan anak dari Mantan Presiden dan tokoh NU, Gus Dur, mengatakan mau mengambil momentum tersebut untuk bekerja dalam bidang kebijakan publik.  

“Tentunya harus siap, harus bersedia, harus menyiapkan diri. Tentunya harus menyiapkan diri," kata Yenny. 

Puput sendiri menilai, munculnya nama Yenny akan membawa angin segar dan perspektif gender dalam pemilu nanti. Ditengah banyaknya diskusi tentang kurangnya pelibatan perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan, maka adanya sosok Yenny akan mengisi ruang itu. (RO/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya