Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KPU Sebut Eliminasi 1,2 Juta Data Ganda Pemilih Pemilu 2024 Tinggal Sedikit

Tri Subarkah
22/6/2023 20:05
KPU Sebut Eliminasi 1,2 Juta Data Ganda Pemilih Pemilu 2024 Tinggal Sedikit
Ilustrasi(MI)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) terus berupaya mengeleminir data ganda pada daftar pemilih yang akan digunakan dalam Pemilu 2024. Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos mengungkap, dari 1,2 juta pemilih ganda saat pemutakhiran awal, saat ini hanya tersisa 1.706 saja.

Melalui konferensi pers yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta, Betty menyebut data ganda dalam provinsi pada daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) per Selasa (20/6) sebanyak 672 orang. Temuan itu diperoleh dari DPSHP yang jumlahnya 203.456.665 pemilih.

"(Data pemilih) ganda dalam provinsi sekarang per dua hari lalu tinggal 672. Bayangkan, PR kami cuma tinggal 0,0003%. Ganda antarprovinsi 1.034, itu 0,0005%. Jadi data kegandaan sudah ditekan sedemikian rupa," aku Betty di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (22/6).

Baca juga : Bawaslu Terus Pelototi Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024

Dari angka awal 1,2 juta, data ganda pada daftar pemilih sementara (DPS) turun menjadi 616.743. Di samping itu, Betty juga mengungkap data invalid tanggal lahir pemilih, baik yang berusia kurang dari 17 tahun maupun lebih dari 120 tahun, hanya tersisa 488 saja.

"Yang tanggal lahir, 10 ribuan di awal yang kami temukan. Sekarang tinggal sedikit itu," katanya.

Menurut Betty, data pemilih tetap (DPT) telah ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota seluruh Indonesia. Saat ini, DPT tersebut dalam tahap rekapitulasi berjenjang dari tingkat provinsi sampai ke nasional. Ia mengatakan upaya tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Setelah ditetapkan, Betty mengakui pihaknya tidak dapat mengubah DPT lagi, terlebih jika ada pemilih yang meninggal dunia.

"Itu enggak bisa kita apa-apain, tapi nanti di hari H akan kita beri tanda abu-abu, seperti tahun 2019 yang lalu," pungkasnya. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya