Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bawaslu Dukung Langkah Kapolri Bentuk Tim Cegah Hoaks dan Black Campaign Pemilu 2024

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
21/5/2023 20:52
Bawaslu Dukung Langkah Kapolri Bentuk Tim Cegah Hoaks dan Black Campaign Pemilu 2024
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty(Dok)

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim cegah hoaks dan black campaign jelang Pemilu 2024.

Listyo meminta seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para santri mewaspadai hoaks atau informasi palsu dan black campaign yang mulai marak terjadi menjelang Pemilu tahun 2024 mendatang.

Menanggapi itu, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengemukakan jajaran kepolisian perlu turut serta untuk mencegah terjadinya pelanggaran.

Baca juga : Informasi Hoaks Mulai Meningkat Jelang Pemilu

Menurutnya berdasarkan hasil mitigasi ada empat konsentrasi pencegahan oleh Bawaslu yang meliputi hoaks atau berita bohong, politik uang, politisasi SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), dan ketidaknetralan ASN, TNI, serta Polri.

Baca juga : Ini 6 Strategi Tangkal Informasi Palsu di Tahun Politik

Dia berharap empat konsentrasi pencegahan tersebut bisa dihadapi bersama pemangku kepentingan, dalam hal ini kepolisian. 

"Bawaslu secara tegas mencegah semua pihak tidak melakukan pelanggaran. Bersama para pemangku kepentingan kita bisa saling percaya dan tahu peran masing-masing supaya bisa saling memperkuat," ungkap Lolly, Minggu (21/5).

Lolly menjelaskan hoaks bisa menjadi potensi yang tinggi di pelaksanaan Pemilu 2024, maka perlu dilakukan mitigasi kerawanan.

Potensi ini tinggi, tambahnya, karena pemilih pemuda di tahun 2024 dapat menembus 60 persen yang artinya jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi ancaman bagi demokrasi.

"Lalu politik uang ini trennya tidak pernah turun, dia akan selalu bergerak maka ini jadi perhatian kami," terang dia.

Terpisah, peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menyebut inisiatif Polri sesuai dengan tantangan Pemilu 2024, yang salah satunya terkait maraknya hoaks dan disinformasi dalam proses pemilu.

“Pendekatannya mesti dua menurut saya Pertama penegakan hukum, dan kedua literasi politik yang harus saling beriringan,” tandasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya