Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Tokoh Muhammadiyah M Din Syamsuddin menilai pernyataan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo tentang warga keturunan Tionghoa memilih calon presiden (capres) yang didukung Presiden Joko Widodo sebagai bentuk politik identitas.
"Pernyataan itu adalah bentuk politik identitas yang nyata (mengedepankan identitas etnik). Sebenarnya sah dan baik-baik saja tapi tidak dalam bentuk monopolistik dan manipulatif," ujar Din dalam siaran pers, Jumat (19/5).
Namun bila pernyataan itu menjadi kenyataan, kata Din, maka menjadi bukti dugaan adanya kelompok oligharki dari etnis Tionghoa di balik Presiden. Di mana kelompok ini membela kepentingan politik-ekonomi tertentu, serta menghalangi kelompok lain yang ditentang oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Presiden Jokowi Tepis Jadikan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibyo Sebagai Menkominfo
"Kalau tidak benar (karena ada pihak dari Etnik Tionghoa, seperti Jusuf Hamka, yang mempertanyakannya) maka pernyataan Hari Tanoe dapat dikatakan bersifat manipulatif (memanipulasi kenyataan yang sebenarnya)," ujar Din.
Din juga mengingatkan, pernyataan itu bisa memecah belah bangsa Indonesia berdasarkan ras dan tenis. "Di mana posisi Perindo (Partai Persatuan Indonesia) yang dipimpinnya. Jangan-jangan partai itu hanyalah politik kamuflase," ungkapnya.
Baca juga: Ketum Perindo Datang ke Istana untuk Temui Jokowi
Diketahui Hary Tanoe sempat mengatakan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mendukung pilihan Jokowi. Dukungan itu diharapkan membuat keberlanjutan pembangunan yang telah dilakukan saat ini.
Hary Tanoe pun sudah dua kali melakukan pertemuan dengan Presiden di Istana. Terakhir pertemuan itu terjadi pada Senin (15/5). (Z-3)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kampus yang berkemajuan ialah kampus yang mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah & 'Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa.
Haedar berpendapat, implementasi hal tersebut, yakni sekolah swasta gratis bukan hal yang mudah diimplememtasikan di negara besar dengan penduduk lebih dari 281 juta jiwa.
Pancasila harus betul-betul dijadikan nilai penting yang menjiwai dan sekaligus membentuk pemikiran mendasar dalam kehidupan berbangsa dan penyelenggaraan bernegara.
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved