Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT politik Ujang Komarudin menyebut Prabowo Subianto sangat mungkin berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Terlebih setelah ada pertemuan antara Prabowo dengan Jusuf Kalla (JK) pada Selasa (2/5).
Menurut Ujang, politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Sehingga, kemungkinan berpasangan antara Prabowo dan Anies sangat bisa terjadi.
Baca juga : Presiden Joko Widodo Diminta Menahan Diri Tidak Terlibat Pencapresan
“Di politik itu serba mungkin, hanya kan berapa besar persentasenya,” kata Ujang ketika dihubungi wartawan, Rabu (3/5).
Dia mengatakan, dalam politik kawan bisa menjadi lawan juga sebaliknya. Ditambah lagi belum ada kejelasan dari Koalisi Perubahan tentang posisi Anies sebagai capres.
Baca juga : Masyarakat Diminta Lontarkan Kritik Substantif Pada Bacapres, Bukan Perundungan
“Jadi, saya melihat bisa saja kalau Anies tidak bisa jadi capres. Gagal jadi capres misalkan di Koalisi Perubahan, lalu menjadi cawapresnya Prabowo itu mungkin-mungkin saja dalam politik,” beber Ujang.
Menurut dia, politik selalu menghadirkan kejutan. Begitu juga pada 2024 ini, sangat sulit untuk ditebak.
“Karena tadi, batasnya tipis, antara kawan dan lawan, begitu juga sebaliknya. Bisa hari ini jadi kawan, besok jadi lawan,” ujar dia.
Dia mengatakan hal yang wajar jika Anies pada akhirnya berlabuh menjadi cawapres Prabowo.
“Ketika Anies gagal jadi capres, batal jadi capres, ya sesuatu yang tidak mungkin (jadi cawapres), daripada Anies tidak dapat apa apa, misalkan jadi cawapresnya Pak Prabowo,” ujar Ujang.
Di sisi lain, Ujang menilai Prabowo membutuhkan basis suara kalangan Islam dan hal itu ada pada Anies.
“Memungkinkan bisa terjadi Pak Prabowo butuh dukungan dari kelompok Islam juga, jadi ya kelompok Islam itu ada di baris dukungan Anies,” kata dia.
Dia pun menyebut berpasangan dengan Anies akan lebih rasional bagi Prabowo ketimbang sosok yang lain.
“Anies di daerah kan banyak pendukungnya, jadi walaupun mungkin saat ini Prabowo belum mau dipasangkan dengan Anies, tetapi kedepan bisa jadi. Di politik tidak ada yang tidak mungkin,” tambah Ujang.
Selain itu, dia menilai pertemuan antara Prabowo dengan JK itu kan memungkinkan terjadi perjodohan antara Prabowo dan Anies.
Sementara bagi Anies, Ujang menyebut berpasangan dengan Prabowo juga bukan merupakan pilihan buruk.
Apalagi elektabilitas Anies yang belakangan stagnan dan tidak ada peningkatan meski sudah dideklarasikan oleh NasDem dan partai koalisinya.
“(Elektabilitas Anies) sebagai capres mungkin stagnan, kalau di cawapreskan bisa menjulang, bisa menambah kemenangan bagi Pak Prabowo,” ujar Ujang.
“Jadi, ya Anies juga akan realistis, kalau dia tidak jadi capres di koalisi perubahan, atau gagal jadi capres ya, jadi cawapres lebih untung, lebih baik ,” tambah dia. (Z-5)
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Presiden Prabowo Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto Sapa Masyarakat
Bagaimana dengan kepentingan rakyat yang punya suara berbeda? Siapa saja yang bakal menduduki kursi-kursi menteri atau badan-badan negara yang kian gemuk itu?
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penaikan anggaran dalam rangka meningkatkan gaji guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), PPPK, dan non-ASN.
Didit Hediprasetyo mengambil inspirasi dari beskap Raden Saleh untuk seragam defile itu.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini terpilih untuk memimpin tiga mesin relawan Aamin, yaitu Baleamin, Pro Amin dan Maktab.
Keputusan MK yang membuat Gibran bisa maju sebagai cawapres telah menodai semangat dan cita-cita reformasi 1998
Kabupaten Cianjur merupakan daerah kedua di Jawa Barat setelah Bekasi yang sudah membentuk Kami Gibran.
Tidak ada komitmen dari para calon presiden untuk membatalkan Undang Undang Cipta Kerja.
Bawaslu memperluas pemeriksaan terhadap 14 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut karena dugaan tidak netral dalam pemilu 2024.
Acara itu juga merupakan ajang silaturahmi, kajian dan konsolidasi, yang bakal dihadiri sekitar 200 ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved