Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bukan Hal Baru, Bisnis Gelap di Dalam Lapas Selalu Libatkan Elit

Faustinus Nua
02/5/2023 14:41
Bukan Hal Baru, Bisnis Gelap di Dalam Lapas Selalu Libatkan Elit
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA, UPT Kanwil Kemenkumhan Gorontalo di Kota Gorontalo.(Antara/Solihin)

PENGAMAT hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Ficar Hadjar, menyebut bisnis gelap yang sering dijalankan pada narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas) tidak terlepas dari keterlibatan pada elit di negeri ini. Hal itu terkait dengan tuduhan keterlibatan anak dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly, dalam monopoli bisnis di dalam lapas.

Ficar mengatakan akses pada kekuasaan merupakan kunci untuk bisa menjalankan bisnis gelap tersebut agar tidak tersentuh hukum.

"Ya biasanya yang bertani bisnis gelap itu orang yang punya akses pada kekuasaan, ya seperti anak menteri, ponakan menteri atau semacamnya," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (2/5).

Baca juga: Anaknya Dituding Monopoli Bisnis di Lapas, Menkumham Yasonna: Bohong Besar!

Bisnis gelap seperti narkoba dan lainnya memang memberi keuntungan yang sangat besar. Disamping itu, risikonya juga sangat tinggi sehingga para pelaku apalagi yang berada dalam lapas selalu mengandalkan elit sebagai backing-an.

Untuk itu, kata Abdul, agar bisnis gelap seperti itu benar-benar diberantas hingga akar, penindakannya pun harus tegas. Tidak boleh ada tebang pilih dalam penindakan.

"Jadi jika harus ditindak, dilarang, maka harus dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk bulu hidung ataupun bulu kuduk harus dibersihkan," tegaanya.

Baca juga: Ini Kata Wamenkumham Soal Dugaan Keterlibatan Anak Yasonna dalam Bisnis di Lapas

Sebelumnya, nama anak dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Yamitema Laoly terlibat bisnis gelap di dalam lapas. Yayasan Jeera yang disebut-sebut dipimpin oleh Yamitema adalah yayasan yang memberikan pelatihan kepada warga binaan yang kemudian justru memonopoli bisnis gelap di dalam lapas.

Meski demikian, Yasonna pun menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Dia mengeklaim bahwa Yamitema tidak terlibat di Yayasan Jeera sehingga tidak ada aktivitas bisnis Yamitema di lapas.

Ah bohong besar itu. Enggak ada. Nanti ada keterangan dari kalapasnya. Yayasan Jeera, kan latihan napi. Yayasan ini ada (di lapas), bukan dia (Yamitema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, (kerajinan) kulit. Kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah mereka itu (yang membuatnya)," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5).

Isu mengenai dugaan keterlibatan anak Yasonna Yamitema Laoly, berawal dari pernyataan aktor senior Tio Pakusadewo yang menyinggung anak menteri hingga soal bisnis di dalam lapas dalam kutipan video wawancara bersama presenter Uya Kuya. Pernyataan Tio itu lalu dikomentari oleh akun Twitter @PartaiSocmed dengan menyebut anak menteri yang dimaksud adalah Yamitema Laoly, Chairman dan Co-Founder Jeera Foundation.

(Z-9)


 


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya