Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARTAI Gerindra menjelaskan kehadiran Jimly Asshiddiqie dan Marzuki Alie, yang mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat menyambut mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, usai pertemuan Prabowo dan Wiranto di Hambalang, Senin (1/5) malam, menyebutkan keduanya memang belakangan ini intens memberikan masukan-masukan kepada Partai Gerindra.
"Beliau berdua memang selama ini aktif dalam arti sering bersama kami dalam memikirkan hal-hal yang perlu dilakukan ke depan dalam rangka memperbaiki kondisi bangsa dan meneruskan apa yang sudah baik, menyusun program juga bersama Partai Gerindra," papar Sugiono.
Baca juga: Waketum Hanura Sebut Wiranto Cari Panggung Hiburan
Namun, ia menjelaskan bahwa Jimly Asshiddiqie, yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan Marzuki Alie, mantan Ketua DPR RI, hingga kini, belum resmi menjadi kader Partai Gerindra.
"Belum (jadi kader), kalo KTA (kartu tanda anggota) belum (memiliki)," ujarnya.
Ia menerangkan untuk menjadi kader Partai Gerindra, setiap calon wajib melakukan proses kaderisasi bersama Partai Gerindra.
Baca juga: Pengamat: Pasangan Prabowo Subianto - Erick Thohir Dinilai Paling Ideal
"Kalau kader itu ada proses kaderisasi, Pak Jimly dan Pak Marzuki Alie itu belum mengalami proses kaderisasi tersebut, tapi dari sumbangsih yang mereka lakukan, mereka adalah perkuatan bagi Partai Gerindra," sebut Sugiono.
Wiranto bersama kader binaannya tiba di Hambalang pukul 17.25 WIB menggunakan satu unit bus pariwisata dan satu unit minibus Hiace.
Tampak juga, mantan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo, dan sejumlah petinggi Partai Gerindra lainnya saat Prabowo menyambut Wiranto.
Wiranto mengantarkan kader-kader binaannya untuk melanjutkan kiprah di Partai Gerindra, setelah siang harinya mengantarkan sebagian ke PPP.
"Saya tanya mereka apakah masih punya hasrat untuk berjuang di perpolitikan nasional, ternyata siap kalau ada perintah, tapi saya bilang jangan berdasarkan perintah, tapi secara demokrasi," papar Wiranto.
Menurutnya, sebagian kader binaan dia yang dianggap nasionalis memilih melanjutkan di Partai Gerindra, dan sebagian yang agamis ke PPP.
"Ternyata memang yang cenderung basic nasionalism memilih Gerindra. Teman-teman yang lebih banyak bernafaskan agamis, Islam terutama saya serahkan untuk bisa berkiprah di PPP tadi siang saya serahkan ke Pak Mardiono," ungkap Wiranto. (Ant/Z-1)
Dukungan untuk pasangan Amin ini dilakukan secara sukarela oleh para pengemudi angkutan kota.
Jumlah bilik dan kotak suara yang diterima sesuai dengan total tempat pemungutan suara (TPS) di Bandung Barat
Logistik Pemilu yang mulai didistribusikan saat ini baru dua jenis, yakni kotak dan bilik suara.
Pemilih disabilitas ini tersebar di seluruh kecamatan di Bandung Barat,
Ketua Umum Ika Unpad diminta menggelar forum diskusi atau panggung debat yang menghadirkan seluruh calon presiden dan calon wakil presiden
Bawaslu akan merekomendasikan ke KPUD pada saat membangun TPS di Kabupaten Bandung, salah satunya adalah penyediaan fasilitas alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Lobby NasDem Tower disulap menjadi runway. Eskalator bahkan dimanfaatkan sebagai area masuk dan keluarnya para model.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Qodari menduga absennya PDI Perjuangan pada acara tersebut mengindikasikan keretakan hubungan antara Megawati yang dilandasi oleh perbedaan sikap mengenai Piala Dunia U-20.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved