Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan para elite partai politik seharusnya sudah meninggalkan cara-cara kuno dalam memberikan pengaruh terhadap publik dalam upaya memenangkan capresnya. Metode atau cara yang mengarah pada sentimen negatif bahkan cenderung menjelekkan sudah seharusnya ditinggalkan dengan lebih mengedepankan etika politik yang sejuk. Hal itu disampaikan untuk merespons pernyataan elite partai politik terkait gaya kampanye dua bakal calon presiden yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“Publik sebetulnya sudah capek ya dengan cara yang membelah, salin menyebarkan fitnah dan informasi yang tendensi atau menjelekan. Dan rasanya pada Pemilu 2024 ini emosi publik itu seperti dirawat karena sampai sekarang masih terbelah walau pun elitnya sudah bersatu,” tegasnya.
Ninis mengungkapkan perbedaan cara dalam merebut suara publik pasti terjadi oleh setiap kandidat namun jika melihat metode yang dilakukan pada pemilu yang sudah lalu cara tersebut lebih pada tujuan mengubah opini tanpa bertujuan memecah belah.
Baca juga: NasDem: Sudah Selayaknya Ganjar tidak Berkampanye dengan Gaya Anies
“Kalau dulu masih bertujuan mengubah opini agar mengubah pilihan. Tapi setelah 2014 yang berubah akhirnya publik merasa lelah jadi dia tidak peduli atau tidak pokoknya calonnya yang sudah benar atau tidak jadi percaya”
Perbedaan dalam memilih merupakan hal yang wajar apalagi saat ini perbedaan tersebut tidak bisa ditunggangi untuk tujuan tertentu karena publik saat ini lebih menuntut kandidat untuk lebih mengedepankan adu gagasan dan ide.
Baca juga: Menakar Potensi Dukungan Nahdliyin di Pemilu 2024
“Sebetulnya wajar kalau punya preferensi. Ayolah orang sudah lelah, kita memilih sekarang untuk adu gagasan dan banyak anak muda sekarang yang jadi pemilih. Jadi penentu yang menang pemilu adalah anak muda dan dia tidak mau model kampanye seperti dulu karena kuno. Anak muda sekarang bukan jadi sekadar penonton jadi tinggalkan cara-cara berpolitik begitu,” tukasnya. (Sru/Z-7)
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
RELAWAN Ganjar Pranowo atau Ganjarist menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 yang dilaksanakan secara serempak
Ganjar mengungkapkan bahwa bantuan dana untuk partai bisa berasal dari berbagai sumber tak hanya terbatas pada APBN.
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menjelaskan tiga fokus utama pada para kader PDIP yang baru terpilih sebagai kepala daerah.
KETUA Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang pemeriksaan Hasto Kritsianto sebagai terdakwa.
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved