Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Dalam Pemilu 2024 sikap politik yang diambil partai politik diduga cenderung menggabungkan kekuatan nasionalis dan Islam. Mereka akan menggabungkan kekuatan nasionalis dan Islam, yakni kekuatan politik Islam moderat, seperti yang ada di tubuh para Nahdliyin.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, menilai hal ini tidak aneh sebab jika berkaca dari Pemilu 1955 dan 1971 praktek dan keyakinan itu muncul dan bertujuan memenangkan kontestasi kekuasaan politik di Indonesia.
"Dalam konteks pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP, maka keyakinan lama itu bersemi kembali. PDIP diyakini tidak akan menggunakan golden ticketnya sendiri, tetapi akan menggandeng kekuatan politik Islam sebagai pelengkap koalisi guna meneguhkan narasi nasionalisme dan Islam. Itu juga yang sebetulnya terjadi pada pemilu 2024 yang masih ada menggunakan politik indentitas," ujarnya.
Baca juga: Punya Basis Massa NU, Erick Thohir Berpeluang Dampingi Ganjar
Umam yang dihubungi, Jumat (28/4), menilai jika mencermati partai politik Islam atau partai berbasis ormas Islam yang ada, mulai dari PKB, PAN, PKS hingga PPP, yang paling memungkinkan untuk didekati PDIP saat ini adalah PPP. Sedangkan PKB telah memiliki agenda kepentingan sendiri untuk mengusung Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar.
Sikap politik untuk nasionalis religius ini tidak hanya dilakukan PDIP tapi hampir semua parpol papan atas. Mereka memilih langkah yang sama salah satunya dengan membidik tokoh Islam seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kemenkopolhukam Mahfud MD, dan tokoh Islam lainnya.
Baca juga: Anis Baswedan Perlu Pendamping dari NU Hadapi Serangan Politik Identitas
“PDIP sendiri belum pernah memiliki sejarah koalisi atau kerja sama politik dengan PAN dan PKS, selaku representasi kekuatan politik Islam berbasis massa Muhammadiyah dan juga jaringan Tarbiyah. Dan bisa kita lihat seperti elit parpol besar seperti Surya Paloh, Megawati juga memilih tokoh religius,” ungkapnya.
Di sisi lain jika dicermati PPP terlihat tidak menyiapkan kadernya secara optimal sehingga yang bisa PPP lakukan adalah menjual tiket politik kepada pialang politik melalui skema transaksional dan naturalisasi politik secara instan. Strategi politik semacam itu belakangan ini telah memunculkan sejumlah nama-nama politisi seperti Sandiaga Uno atau Erick Thohir.
"Keduanya secara mendadak mendaku sebagai tokoh muda Nahdliyin, yang jika merujuk pada rekam jejaknya, model pendekatan dan kontribusi mereka terhadap NU cenderung transaksional. Memang betul, Sandi bisa secara instan dicap sebagai Nahdliyin dengan label baru kader PPP, atau Erick bisa dicap sebagai Nahdliyin oleh elemen di struktur PBNU yang konon sejak awal mengklaim PBNU akan netral. Cap Nahdliyin seolah diperjualbelikan secara terbuka dan leluasa,” cetusnya.
Meskipun keduanya bisa secara instan mendaku sebagai Nahdliyin, namun besar kemungkinan realisasi dukungan Nahdliyin kepada keduanya relatif rendah. Sebab, rekam jejak pendekatan terhadap NU memang tidak didasarkan pada pemahaman ideologis dan cenderung transaksional.
Sementara itu, literasi politik Nahdliyin juga semakin kuat. Suara Nahdliyin tidak lagi bisa dikendalikan dengan basis partonase kepemimpinan dalam lingkungan Nahdliyin, baik pada level kiai maupun struktur Nahdlatul Ulama (NU).
"Ini bisa dibuktikan di Pemilu 2004 atau 2009 meskipun tokoh-tokoh struktur NU maju sebagai kontestan, namun arah dukungan masyarakat Nahdliyin lebih mengikuti suara hati mereka untuk memilih pemimpin nasional. Dalam konteks Pemilu 2024,. tampaknya basis kekuatan suara Nahdliyin akan tersebar secara merata ke sejumlah tokoh-tokoh Capres yang sedang berusaha memperebutkan hati dan suara warga NU," tukasnya.
(Z-9)
MENJELANG perayaan Lebaran 2025, Posko Mudik Banser 2025 memberikan pelayanan dengan beragam fasilitas kepada para pemudik.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di 9 kabupaten/kota di Bali telah diarahkan untuk bekerja sama dengan pihak gereja, pemerintah daerah, serta aparat keamanan.
Salah satu tradisi yang unik dan penuh makna adalah keterlibatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam menjaga gereja-gereja selama perayaan Natal.
Ribuan anggota Banser se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan ormas mengikuti apel dukung Yogyakarta tanpa miras di Lapangan Pondok Pesantren Minggir, Sleman, Minggu (03/11) siang.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta seluruh anggota Banser, Ansor, dan Pagar Nusantara di Bali menghentikan apel siaga.
PARA raja atau penglinsir beberapa Puri di Bali sepakat menolak apel Akbar Banser NU yang ingin melaksanakan apel kesetiaan kepada NKRI di Bali.
KPU RI melakukan kontrak dengan broker Alfalima Cakrawala Indonesia untuk penyewaan private jet.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
PENURUNAN skor dan peringkat Indonesia dalam indeks demokrasi 2024 yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan adanya proses otoritarianisasi.
TULISAN ini merupakan hasil riset Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Formappi mendorong agar DPR RI lebih memperhatikan Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu. Hal itu lantaran RUU Pemilu tidak termasuk dalam prioritas yang akan dibahas DPR pada tahun 2025.
TAHUN 2024 ialah tahun pemilu kolosal. Pemilu legislatif, presiden, dan kepala daerah diborong penyelenggaraannya dalam satu tahun yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved