Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk percaya diri terhadap kemampuan petani dalam negeri yang berhasil meningkatkan produksi. Dengan demikian kebijakan rencana impor beras bisa dibatalkan.
"Kita harus percaya diri panen kita cukup. Masalahnya adalah ketidakmampuan penyerapan beras dalam negeri sehingga jalan pintasnya adalah impor. Ini yang jadi masalah," ujar Andi Akmal, Selasa (4/4).
Menurutnya, DPR dan Kementan akan merasa gagal kalau semua program kerja yang dilakukan ujungnya adalah impor. Andi Akmal mengaku kecewa karena target penyerapan bulog sebesar 1,5 juta dijawab dengan rencana impor 2 juta ton.
Baca juga: Penen Raya Kok Impor, Pengamat Minta Bulog Evaluasi Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton
"Kalau hanya impor saya kira tidak perlu orang pintar. Jangan sampai Kementan ini jadi bulan-bulan karena dianggap tidak kerja. Jadi apa gunanya Bapanas kalau hanya fokus pada hilirnya. Sementara petaninya menderita," katanya.
Andi Akmal Kemudian menyinggung pengalaman impor pada tahun 2018. Waktu itu, beras yang didatangkan dari luar negeri terbuang percuma karena panen raya terus bertambah melimpah ruah. Apalagi, kata dia, 2 juta ton yang direncanakan bukan angka yang sedikit.
Baca juga: Fraksi Nasdem: Panen Raya Padi Melimpah, Impor Beras Keputusan Salah Kaprah
"2 juta itu angka yang sangat besar, Pak. 2018 dulu itu kita impor 2 juta ton tetapi ternyata disposal karena beras dalam negeri melimpah," ujar Andi.
Karena itu, Andi Akmal meminta agar Kementan meyakinkan Bapanas dan Bulog bahwa beras hasil produksi dalam negeri dalam posisi cukup. Karena itu perlu dilakukan penyerapan secata besar-besaran. "Kementan perlu meyakinkan Bapanas atau Bulog untuk menggalakan program penyerapan," tegasnya. (RO/S-3)
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Justru penyebab signifikan dari terus menurunnya produksi beras adalah terjadinya laju alih fungsi lahan dari pertanian ke nonpertanian yang terus meningkat setiap tahun.
Jangan ada satu pihak yang bisa mengambil keuntungan terlalu besar, lalu ada pihak lain yang mengalami kerugian yang terlalu besar.
Reptil endemik Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu telah menetaskan Komodo melalui inkubator sejumlah 29 ekor.
Hal ini untuk menyelesaikan persoalan beras impor yang menggunung, padahal banyak beras hasil varietas unggul lokal yang belum terserap oleh Bulog.
Karena selain populasinya yang semakin sedikit, menjadikan satwa liar sebagai hewan peliharaan juga cukup berbahaya.
Tahun 2024 nanti pemerintah akan mulai melakukan mobilisasi ASN untuk menikmati kawasan tersebut dan berpotensi akan meningkatkan berbagai kebutuhan termasuk pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved