Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Yessy Melania meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan impor beras 2 juta ton yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Yessy menilai, kebijakan tersebut tidak realistis mengingat data yang disampaikan oleh BPS menunjukkan ketersediaan beras nasional tahun ini dalam kondisi melimpah.
"Apalagi para petani di sejumlah sentra tengah mendekati puncak panen raya. Jadi menurut saya, kebijakan impor ini perlu dipertimbangkan kembali. Jangan sampai para petani merugi," ujar Yessy, Selasa (28/3).
Sebagaimana diketahui, kondisi beras pada 2022 mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29% jika dibandingkan pada 2021 yang hanya 31,36 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi mencapai 30,20 juta ton. Dengan demikian terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.
Baca Juga: Penen Raya Kok Impor, Pengamat Minta Bulog Evaluasi Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton
"Nah itu kan artinya tugas Kementan perlu diapresiasi karena kalau bicara produksi sudah digenjot dan hasilnya surplus. Jadi kalau bicara stok adanya di Bulog dan kalau stoknya kosong berarti harus diserap. Begitu juga bapanas (badan pangan nasional) yang harus mengatur regulasi harga," jelasnya.
Yessy menambahkan, sejauh ini tugas Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo sudah bekerja secara maksimal. Termasuk dalam upayanya meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: DPR: Bulog Lebih Sibuk Urusi Impor daripada Penyerapan Panen Raya
"Kalau bicara produktivitas saya kira sudah menunjukan peningkatan. Tidak ada masalah. Hanya memang penyerapannya saja yang perlu dioptimalkan," tutur politisi dari Fraksi Partai NasDem ini.
Sebelumnya Anggota Komisi IV lainya, Andi Akmal Pasluddin juga menyayangkan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Badan Urusan Logistik (Bulog) yang sibuk mengurusi impor ketimbang menyergap hasil panen petani. Menurutnya, rencana impor beras sebanyak 2 juta ton adalah langkah mundur dan menyakiti hati petani.
"Sekarang kok Bulog lebih sibuk impor daripada pengadaan. Menurut saya kebijakan itu buruk sebab kasihan petani karena pasti akan mempengaruhi harga di tingkat bawah," jelasnya. (S-3)
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menyebut keberadaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada kampanye akbar Partai NasDem di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Minggu (28/1)
Partai NasDem telah memiliki sejumlah nama yang bakal diajukan sebagai Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Cak Imin (Amin)
Partai NasDem tidak khawatir dengan upaya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang masih terus mencoba mengambil alih Partai Demokrat.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano minta Inspektorat usut tuntas asal usul harta kekayaan Kabid Pengendalian dan Operasi Dishub DKI Jakarta, Massdes Arouffy.
Dengan posisi Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung dalam Pemilu 2024, membuat posisi tawar Partai NasDem semakin meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved