Jumat 03 Februari 2023, 18:46 WIB

Indonesia Harus Jaga Stabilitas Di Tahun Politik

M. Ilham Ramadhan Avisena | Politik dan Hukum
Indonesia Harus Jaga Stabilitas Di Tahun Politik

Dok.Antara
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

 

TAHUN politik menjelang pemilu kerap menghangatkan tensi di dalam negeri. Hal itu diharapkan tak serta merta membuat kegaduhan dan menyebabkan instabilitas di Indonesia tahun ini.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia perlu menjaga stabilitas dalam negeri agar perekonomian dan target-target pembangunan nasional dapat tetap tercapai.

"Kampret dan cebong itu bukan komoditas yang baik untuk investasi. Itu isu yang akan mempengaruhi kondisi kita," ujarnya.

Dia berharap masyarakat dapat tetap berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, narasi yang dibangun mesti konstruktif dan mendorong peningkatan produktivitas nasional.

Terjaganya stabilitas di dalam negeri, kata Bahlil, tak hanya berimplikasi pada kondisi sosial dan politik Indonesia. Itu juga dapat mempengaruhi kinerja perekonomian melalui masuknya investasi ke Tanah Air.

Sebab, para penanam modal perlu kepastian mengenai keamanan dan stabilitas negara yang akan dijadikan tujuan investasi. "Investor itu wait and see di tahun politik. Bagaimana mereka mau masuk kalau stabilitas politiknya kacau," kata Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Perppu Cipta Kerja tetap Perlu Meski Tekanan Global Reda

Diketahui, pemerintah menargetkan penanaman modal di Indonesia menyentuh Rp1.400 triliun pada 2023. Target itu naik Rp200 triliun dari tahun sebelumnya, atau jauh di atas dari yang ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) senilai Rp1.099,8 triliun di tahun ini.

Padahal tahun ini perekonomian dunia diprediksi bakal mengalami perlambatan ekonomi, bahkan resesi. Namun itu tak menyurutkan keinginan pengambil kebijakan untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri.

Indonesia saat ini disebut memiliki kondisi perekomian yang relatif baik ketimbang banyak negara. Jangan sampai, kata Bahlil, Indonesia mengalami hal yang serupa dengan Inggris yang aat ini mengalami kesusahan perekonomian.

Itu bermula dari sisi politik, di mana Inggris mengganti perdana menteri. Setelah pergantian itu, perekonomian Inggris kian merosot karena respons paket kebijakan yang diambil salah dan berakhir pada melemahnya nilai tukar poundsterling.

"Ini pertama dalam sejarah poundsterling itu lebih rendah dari dolar Amerika Serikat. Karena itu, stabilitas kepemimpinan nasional dalam konteks membawa ekonomi itu kita harus betul-betul pikirkan," pungkas Bahlil. (OL-4)

Baca Juga

Dok.MI

Mahasiswa Wajib Dibikin Berintegritas Sebelum Bekerja

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Jumat 02 Juni 2023, 07:50 WIB
KPK menilai wajib bagi mahasiswa untuk berintegritas tinggi sebelum masuk dunia...
MI/Widjajadi

KPK Butuh Informasi dari Masyarakat untuk Telusuri Aset Rafael Alun

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Jumat 02 Juni 2023, 07:20 WIB
Masyarakat diminta memberikan informasi terkait aset milik Rafael Alun...
MI/Susanto

Masih Ada Aset Rafael Alun yang Akan Disita KPK

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Jumat 02 Juni 2023, 07:15 WIB
KPK dalam waktu dekat akan kembali menyita aset dari Rafael Alun Trisambodo terkait...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya