Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, terkait dengan dinamika koalisi belum akan ada kejutan usai pertemuan tersebut.
“Sebenarnya waktu saat ini belum akan banyak kejutan, mengingat semua partai masih miliki waktu menimbang akan bergabung dengan siapa,” ujar Dedi ketika berbincang hari ini (2/2).
Namun melihat pertemuan Ketum Airlangga dan Ketum Surya Paloh, Dedi melihat dengan pertemuan kedua partai, membuka peluang untuk berkoalisi.
“Pertama, Golkar diberi peluang bergabung dengan koalisi Perubahan, terlebih Golkar juga KIB tidak memiliki tokoh potensial di skema Capres, dengan porsi suara di kabinet saat ini, Golkar dimungkinkan memiliki peluang menjadi Cawapres dari Anies,” ungkap Dedi.
Kemudian kedua, Nasdem meminta dukungan Golkar sekaligus galang kekuatan lawan dominasi PDIP, baik dominasi di Pemilu maupun di kabinet.
Jika terjadi kesepakatan, dan koalisi perubahan mendapat tambahan Golkar, maka peluang kekalahan PDIP menguat, bahkan jika usung Jokowi kembali sekalipun.
Golkar bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN, sementara Nasdem di Poros Perubahan bersama Demokrat dan PKS.
Baca juga: Erick Dinilai jadi Penumpang Gelap Gelaran Satu Abad NU, PBNU Membela
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan bersama Ketum Nasdem Surya Paloh adalah sebuah komunikasi politik.
"Sehingga tentu komunikasi dan silaturahmi Golkar saya dan Pak Surya Paloh komunikasi selalu terjadi dan ini jadi komitmen bahwa dalam politik adalah memilih jalan tapi komunikasi berjalan lancar," kata Airlangga.
Lalu ketika ditanya, apakah ada kemungkinan KIB dan Nasdem akan berkoalisi ? “ Apakah (Nasdem) akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan? Jadi kemungkinan itu masih terbuka,” ujar Airlangga.
Komunikasi Politik
Sementara itu, peneliti dari Pusat Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri menilai Nasdem tengah berupaya memperbaiki komunikasi politik dengan partai-partai yang bergabung di pemerintahan.
Hal itu didasarkan pada jawaban Ketum Nasdem Surya Paloh dan kondisi situasi politik koalisi pemilu. "Saya melihat Nasdem berniat memperbaiki komunikasi politik dengan rekan koalisi pemerintahan saat ini, dan tidak secara langsung terkait dengan koalisi pencalonan menuju Pemilu 2024," terang sosok yang akrab disapa Puput itu di Jakarta, hari ini.
Menurutnya, hal itu juga tampak dari beberapa pihak yang ditemui Surya Paloh merupakan tokoh kunci koalisi pemerintahan, seperti Presiden Jokowi dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Selain itu, Puput menduga Nasdem tidak akan melakukan perubahan pilihan kandidat Pilpres 2024. Kunjungan Surya Paloh juga membuka peluang untuk mencari sosok pendamping Anies Baswedan.
"Saya menduga Anies tetap akan dicalonkan, tetapi strategi lain bisa terpengaruh, misalnya terkait dengan nama cawapres Anies nanti. Namun demikian, kita lihat saja nanti," tegasnya.(OL-4)
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sudah menemui Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebelum mendeklarasikan mendukung Prabowo
Golkar masih menanti Agustus siapa pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
KETUA Wantimpres, Wiranto, menitipkan 100 nama kader eks Partai Hanura sebagai calon legislatif Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Apa alasan Wiranto memilih PPP?
KETUA Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyambut kedatangan Plt. Ketum PPP Mardiono beserta rombongan di Kantor DPP PDI Perjuangan pada Minggu (30/4) siang.
Koalisi Indonesia Bersatu diperkirakan akan pecah usai dukungan PPP ke Ganjar. Golkar diperkirakan ke KKIR dan PAN bergabung dengan PDI Perjuangan.
PPP akan melobi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk memberikan dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Titi Anggraini mengatakan partai politik seharusnya patuh pada konstitusi. Hal itu ia sampaikan terkait putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 mengenai pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatkan bahwa proses pemilihan berlangsung khidmat. Proses itu juga dilaksanakan secara musyawarah mufakat.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
Selama parpol belum menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang kuat, penambahan dana dari kas negara dinilai Jeirry belum penting dilakukan.
Perbaikan pengelolaan partai lebih penting dilakukan ketimbang membahas kewenangan partai
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved