Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM persidangan, Chuck Putranto mengaku takut dengan Ferdy Sambo, setelah melihat jenazah Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Duren Tiga.
Hal tersebut disampaikannya ketika menjadi saksi dalam agenda persidangan di PN Jakarta Selatan. "Pak Ferdy Sambo keluar (dari rumah), duduk di carport. Beliau duduk, melihat saya dan menyampaikan 'coba kamu lihat ke dalam'. Kemudian saya masuk ke dalam," tuturnya, Jumat (23/12).
Ketika dirinya memasuki rumah dinas Ferdy Sambo, dia melihat situasi di rumah tersebut sudah ramai. Kemudian, Chuck sempat melihat jenazah laki-laki yang tergeletak di dekat tangga.
Baca juga: Banyak Jaksa Tumbang, Muncul Permintaan Sidang Sambo Ditunda Tahun Depan
"Saya belum tahu (itu Brigadir J). Ada laki-laki tergeletak, terlentang, dengan arahnya saya hanya lihat dari pinggul ke kaki, Yang Mulia. Karena tertutup dengan tangga," imbuhnya.
Chuck mengaku sempat melihat Richard Eliezer ketika sedang ditanya Kepala Bagian Penegakkan Hukum Biro Provos Divisi Propam Polri, Kombes Susanto Haris. Susanto menanyakan perihal penggunaan senjata api kepada Bharada E.
Adapun saat itu, Chuck belum mengetahui peristiwa yang terjadi di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri tersebut. Chuck menyampaikan bahwa dirinya tidak berani bertanya kepada Sambo perihal peristiwa yang dilihatnya.
"Terus bagaimana kejadian yang menimpa korban (Brigadir J) tersebut, akhirnya tahu bagaimana?," tanya hakim
"Saat itu saya tidak berani bertanya ke Pak Ferdy Sambo. Saya sempat bertanya kepada Richard yang saat itu sedang ditanyai oleh pak Kombes Santo. Namun, Richard tidak menjawab, hanya menjawab siap," jawab Chuck.
Baca juga: Kriminolog: Kasus Brigadir J Masuk Pembunuhan Berencana
"Kemudian?," tanya hakim kembali.
"Saya keluar, berdiri dekat pak Ferdy Sambo. Pak Ferdy Sambo ada telepon, pak Ferdy Sambo telepon ke arah taman," ucap Chuck.
Diketahui, Chuck dihadirkan sebagai saksi mahkota dalam persidangan Irfan Widyanto. Sebelumnya, Chuck dan Irfan Widyanto didakwa oleh jaksa, lantaran keterlibatan dalam kasus obstruction of justice dalam menangani kasus pembunuhan Yosua Hutabarat.
Tindakan mereka dilakukan secara bersama-sama dengan Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria Adi Purnama, Baiquni Wibowo dan Arif Rachman Arifin, serta Ferdy Sambo.(OL-11)
HARI-HARI ini, nyaris setiap pagi, ribuan pasang mata terpaku pada layar televisi.
Fadil menjelaskan maksud kedatangannya untuk memberikan support kepada Sambo. Hal ini terkait dua ajudan Sambo yang terlibat adu tembak
Johnson Panjaitan menyatakan pihaknya ingin membuat laporan resmi terlebih dahulu agar kasus yang menimpa keluarga Brigadir J tidak berpolemik dan menjadi kontroversi.
“Sudah diserahkan ke pihak penyidik semuanya (barang milik Brigadir J yang ada di rumah Pak Sambo). Yang saya ketahui seperti itu,” ujar Arman
“Pak Sambo sudah diperiksa kok dua kali oleh tim yang dibentuk Pak Kapolri,” ungkap Arman saat dihubungi wartawan pada Senin, 18 Juli 2022.
“Mengenai pemeriksaan terhadap Pak Ferdy Sambo, apabila Komnas HAM ingin melakukan pemeriksaan pasti Pak Sambo akan hadir untuk memberikan keterangan,"
Persidangan di hari pertama mengagendakan pembacaan dakwaan oleh tim jaksa penuntut umum (
Demi keadilan dan demi tegaknya hukum, pemohon meminta majelis hakim agar bisa menghadirkan Rudiana di persidangan praperadilan Pegi Setiawan.
KOALISI Masyarakat Sipil meminta majelis hakim sidang Tragedi Kanjuruhan untuk bersikap adil.
Kuasa hukum Rizieq Shihab menekankan jika ada pihak yang tersinggung terkait nota pembelaan, maka itu bukan tanggung jawab kliennya.
Hal itu disampaikan Tirta saat hadir menjadi saksi meringankan untuk terdakwa kasus dugaan pengancaman dengan kekerasan, I Gede Ari Astina alias Jerinx.
Jerinx mengatakan orang tuanya sudah sangat tua saat ini. Dia mau menghadirkan cucu bersama sang istri sebelum terlambat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved