Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tahap II Kasus Ferdy Sambo cs Digelar di Kejari Jaksel, Senin (3/10)

Tri Subarkah
01/10/2022 19:26
Tahap II Kasus Ferdy Sambo cs Digelar di Kejari Jaksel, Senin (3/10)
Ferdy Sambo (tengah).(ANTARA)

PROSES penyerahan tanggung jawab tersangka dan barang bukti atau tahap II, kasus yang melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Ferdy Sambo akan dilaksanakan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/10). Keputusan tu disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana.

"Bahwa tahap II hari Senin (3/10) yang telah disepakati akan dilaksanakan di mana tempat kejadian perkara, yaitu Kejari Jakarta Selatan," ujarnya melalui ketarangan tertulis, Sabtu (1/10).

Proses tersebut dilakukan menyusul lengkapnya berkas perkara yang sebelumnya diteliti jaksa pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum). Dalam rangkaian kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, terdapat dua berkas perkara atas nama Sambo yakni pembunuhan berencana dan merintangi penyidikan.

Terkait kasus pembunuhan berencana, empat tersangka lainnya adalah istri Sambo yaitu Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Richard Eliezer, dan Kuat Ma'ruf.

Adapun untuk perkara merintangi penyidikan alias obstruction of justice, ada enam tersangka lain di samping Sambo. Mereka adalah  Hendra Kurniawan, Agus Nur Patria, Arif Rahman, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, dan Irfan Widyanto.

Kecuali Putri, para tersangka telah ditahan sejak diumumkan sebagai tersangka beberapa waktu lalu. Sedangkan penahanan Putri baru dilakukan Jumat (30/10) menjelang proses tahap II.

Menurut Ketut, keputusan menahan Putri setelah dilimpahkan ke kejaksaan menjadi kewenangan penuntut umum dan ditentukan Senin mendatang. "Tetapi untuk mempermudah proses persidangan, kemungkinan penuntut umum akan mengambil opsi untuk menggunakan kewenangan penahanan," jelas Ketut.

Menurutnya, upaya penahanan juga dilakukan untuk menghindari penghilangan barang bukti, memengaruhi saksi-saksi, serta melarikan diri. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya