Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
JELANG Pemilu 2024, partai politik (oparpol) didorong untuk majukan kader internalnya sendiri. Hal ini dalam rangka menguatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
"Saatnya kita berpikir memperkuat kelembagaan partai politik untuk memperkuat demokrasi kita. Peran parpol sangat penting dalam menentukan kualitas demokrasi. Mulai dari proses rekrutmen politik hingga mempersiapkan aktor-aktor politik sebagai hasil kaderisasi partai, menjadi pemimpin politik baik ditingkat lokal maupun nasional," kata Direktur Eksekutif SCL Taktika Consulting Iqbal Themi dalam keterangan yang diterima Jumat (30/9).
Penguatan peran parpol dalam mempersiapkan kader-kader pemimpin masa depan, ujar Iqbal, akan memudahkan partai dalam menentukan siapa yang layak merepresentasikan partai di setiap pelaksanaan pemilu. Disaat yang sama, juga memperkuat “imunitas partai”, menjadi tidak mudah tergiur terhadap angka elektoral figur-figur yang datang dari eksternal partai.
"Jika parpol lebih senang mengusung figur eksternal karena pertimbangan elektoral atau ketersediaan logistik misalnya, dan ini menjadi semacam tradisi atau keladziman, maka yang akan dirugikan parpol itu sendiri. Peran parpol menjadi dianggap tidak signifikan. Karena bisa dikalahkan oleh numerik politik semata," tegas alumnus Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) itu.
Partai politik, lanjut dia, juga akan terlihat seperti tidak punya kesiapan setiap menghadapi kontestasi pemilu. Hal ini disebabkan parpol tidak menyiapkan secara baik kadernya menjadi aktor-aktor politik yang matang.
Kerugian selanjutnya, parpol secara tidak langsung “mendemoralisasi” peran dirinya (partai) itu sendiri. Misal, cenderung memberikan “karpet merah” pada figur eksternal yang punya elektabilitas tinggi dengan pertimbangan agar menang pemilu lebih mudah. Sementara, kader-kader potensial hasil kaderisasi parpol diabaikan karena dinilai punya elektoral lebih lemah.
"Padahal hal seperti itu tanggung jawab parpol. Bagaimana bisa merebut simpati publik sehingga dapat mengkatrol elektabilitas kader-kadernya saat berkontestasi dalam Pemilu," ujarnya.
Pesimisme memenangkan pemilu karena jagoan internal partai lemah secara elektabilitas, kata dia, harusnya tidak terjadi. Ini mengingat semua parpol punya struktur atau mesin politik dari tingkat nasional hingga daerah yang bisa diaktivasi atau digerakan basis massanya. (RO/OL-15)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Negara demokrasi tanpa kritik dapat membuka jalan menuju otoritarianisme.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) kembali menggelar pengujian norma keterwakilan perempuan yang terdapat dalam UU MD3.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved