Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Untuk lebih mengenalkan Kekayaan Intelektual secara dini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melalui Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan RUKI (Guru Kekayaan Intelektual) mengajar, secara daring dari Makassar, Sulawesi Selatan dan luring dari Hotel Royal Kuningan, Rabu (28/9).
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM DKI Jakarta, Ronald Lumbuun mengatakan program ini dilakukan untuk lebih mengenalkan tentang kekayaan Intelektual sedini mungkin kepada anak usia sekolah menengah pertama, “Pemberian pemahaman usia dini tentang Kekayaan Intelektual penting agar anak-anak sejak awal punya tanggung jawab dan kepedulian terhadap penghargaan atas karya orang lain,” tegas Ronald dalam keterangan persnya, Rabu (28/9).
Lebih Jauh Ronald mengatakan bahwa Kanwil Kumham DKI Jakarta menyambut kegiatan ini dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan RUKI mengajar di wilayah Jakarta. “Kanwil Hukum dan HAM DKI Jakarta telah memiliki 10 orang Guru kekayaan Intelektual yang siap memberikan pemahaman tentang KI di sekolag dasar dan sekolah pertama” papar Ronald. Pemilihan 10 Guru kali ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual setelah diajukan oleh kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta.
Kegiatan RUKI ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 28/09/22 yang akan dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly langsung dari Makassar. Kanwil Hukum dan HAM dalam kegiatan ini mengumpulkan 130 anak SD dan SMP dari seluruh wilayah Jakarta.
Dalam kegiatan Ini hadir juga langsung Marcell Siahaan Komisioner LMKN bidang hak terkait yang menjelaskan pentingnya Kekayaan intelektual. Artis yang punya suara merdu ini sangat antusias memberikan penjelasan kepada peserta anak didik tentang Kekayaan Intelektual. “Semua yang ada disekitar kita sangat banyak kekayaan intelektual, contoh adalah HP, benda yang bernama HP sangat banyak hak kekayaan intelektualnya, mulai dari mereknya, ada paten yaitu tehnologi 4G, ada cipta dari ringtone, ada desain industry dari bentuk dan garis layer di hp, semua ada hak kekayaan intelektualnya,”jelas Marcell.
Lebih jauh Marcell bercerita masa lalu dia sebagai musisi yang banyak melahirkan karya yang dibajak orang, “Ini sebuah hal yang tidak boleh terjadi lagi,” tegas Marcell. Atas alasan itu dia memberikan penghargaan atas kegiatan ini, karena memahami dari dini tentang pentingnya kekayaan intelektual akan menjadi budaya yang akan terus melekat.
Hadir dalam kegiatan ini siswa dari SD Penabur 6 Jakarta Utara, SMP Santa Ursula Jakarta, SDN 5 Grogol Jakarta Barat, SDN Wijaya Kusuma 5 Jakarta Barat, SMP 285 Kepulauan Seribu, SMP 11 Jakarta Selatan, dan SD Guntur 03 pagi Jakarta Selatan. (OL-12)
Kekayaan intelektual, kata dia, tidak hanya dapat mempertahankan jati diri dan karakteristik suatu bangsa.
UMKM adalah pejuang ekonomi rakyat yang penuh semangat, namun masih banyak yang belum menyadari pentingnya perlindungan hukum atas ciptaan dan merek mereka.
GURU besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Fatma Lestari mengungkapkan pentingnya inovasi dalam memperkuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Pemahaman yang kuat tentang HAKI bagi perajin ukir dan pengusaha mebel di Jepara bukan hanya penting, tetapi juga krusial untuk memastikan daya saing yang sehat di pasar global.
Berbagai kaligrafi tersebut, menurutnya, merupakan aset berharga yang masuk dalam kategori hak cipta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved