KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memfinalisasi laporan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Rencananya laporan tersebut akan diserahkan ke tim khusus (timsus) Polri pekan ini.
"Minggu ini rencananya akan kami serahkan ke teman-teman timsus Polri," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Kompleks Polri, Jakarta Selatan, hari ini.
Beka mengatakan Komnas HAM juga akan memasukkan unsur keterangan dalam rekonstruksi di rumah pribadi dan dinas Irjen Ferdy Sambo. Temuan itu akan memperdalam laporan Komnas HAM.
"Artinya informasi keterangan dan data-data tambahan yang didapatkan akan menjadi tambahan untuk memfinalkan laporan," ucap Beka.
Komnas HAM, kata Beka, berharap semua temuannya juga diuji di pengadilan. Mulai dari bukti hingga keterangan pihak terkait.
Baca juga: Bharada E Perankan Langsung Adegan Pembunuhan Brigadir J
"Kami menginginkan semua keterangan atau bukti fakta dari semua pihak diuji di pengadilan termasuk dari Komnas HAM," ujar Beka.
Rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sejatinya digelar di tiga lokasi. Yakni, di Magelang; rumah pribadi Sambo berada di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan; dan rumah dinas di Kompleks Polri, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Namun, khusus tempat kejadian perkara (TKP) di Magelang dipindah ke aula rumah pribadi Ferdy Sambo.
Pada kasus ini lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Kelima tersangka yakni Irjen Ferdy Sambo (FS); istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC); Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR), Kuat Maruf (KM) yang merupakan asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir Putri Candrawathi.(OL-4)