Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KETUA Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memberi tanggapan terkait desakan agar dirinya mundur dari jabatan. Desakan itu imbas dari pernyataan Suharso mengenai 'amplop kiai' dalam acara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 15 Agustus lalu.
Menurut Suharso, pengunduran diri tidak ada dalam mekanisme partai. "Itu saya nggak mau jawab, karena itu tidak pas saya jawab. Tidak ada dalam mekanisme organisasi (pengunduran diri)," ujar Suharso di Istana Negara, Kamis (24/8).
Dirinya pun meluruskan soal pernyataannya yang menyinggung pemberian amplop kepada kiai. Pidato tersebut dikatakannya dalam konteks Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas, yang digelar oleh KPK. Tujuannya, memberikan edukasi dan membangun budaya politik yang baik. Pun, pidato tersebut harus dilihat secara utuh.
Baca juga: Dinilai Hina Kiai, Kader PPP Somasi ke Suharso Monoarfa
"Nah, ini yang saya kira tidak pas dipotong seenaknya, diviralkan, lalu ditambah-tambahin. Menurut saya, tidak boleh. Mungkin karena sudah tahun politik dan demi kepentingan tertentu," imbuhnya.
PPP sudah diingatkan oleh pimpinan KPK Nurul Ghufron, untuk tetap bersiteguh dengan dasar berpolitik, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurutnya, pidato tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara konteks, jika dilihat dengan utuh. Suharso menegaskan bahwa dirinya tidak akan melecehkan para kiai.
"Sama sekali tidak ada keinginan saya untuk melecehkan kiai yang saya hormati. Ya enggak mungkin, karena PPP ini didirikan dan pondasinya adalah kyai dan ulama," pungkas Suharso.
Baca juga: Airlangga: KIB akan Bertemu Puan dalam Waktu Dekat
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa dirinya hadir di acara KPK sebagai Ketua Umum PPP dan politikus. Suharso juga mengingatkan agar tidak melakukan politik uang jelang Pemilu 2024. Terkait dugaan ada pihak tertentu yang ingin menjatuhkan, dirinya tidak ingin berprasangka buruk.
"Saya tidak mau punya su'udzon kayak begitu," ucapnya.
Dia menjelaskan persoalan itu hanya kesalahpahaman. Serta, tidak akan berpengaruh pada komitmen koalisi yang sudah dibangun PPP. Dalam hal ini melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar.(OL-11)
Arwani menjelaskan hal tersebut layak dilakukan karena Surya Dharma Ali merupakan sosok berpengaruh yang sangat dihargai di kalangan internal PPP.
Sejumlah partai politik yang pernah mengganti logo ternyata tidak memberikan efek positif. Beberapa justru suaranya ambles.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Partai politik di Indonesia saat ini juga mengalami permasalah yang sama yakni konstituen lebih terikat pada tokoh daripada pada program atau ideologi partai.
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved