Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menegaskan bahwa reformasi birokrasi penting bagi kemajuan Indonesia.
Suhajar menerangkan reformasi birokrasi menjadi kunci dalam menggerakkan roda pemerintahan agar berjalan maksimal.
Baca juga: KPU Yakin Payung Hukum Pemilu DOB Papua Segera Rampung
Reformasi birokrasi membuat Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa giat bekerja. Hal ini sejalan dengan lima prioritas agenda pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode keduanya.
“Bapak Presiden mengatakan kalau memang Indonesia mau maju menyaingi atau merambat naik mengejar kemajuan beberapa negara, baik itu di ASEAN maupun di dunia pilihannya hanya mereformasi birokrasi,” kata Suhajar, Senin (18/7).
Suhajar manjelaskan, tulang punggung pemerintahan ada pada birokrasinya. Sebagaimana diketahui, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah mendorong penyederhanaan birokrasi di kementerian/lembaga.
Jabatan-jabatan dari eselon III, IV, dan V dihapus secara bertahap. Suhajar mengatakan, peran penting pejabat eselon III dan eselon IV yang mengalami pengalihan jabatan akan menjadi tulang punggung birokrasi yang menunjang kerja-kerja eselon I dalam tugas penyelenggaraan negara.
“Oleh karena itu, untuk mengubah birokrasi ini menjadi syarat mutlak, ternyata organisasi modern pemerintahan saat ini itu sudah jauh berbeda dengan organisasi yang sekarang kita sandang ini, yang eselon I sampai IV. Padahal di negara maju sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, jelas Suhajar, reformasi birokrasi menjadi salah satu konsen pemerintah. Presiden bertekad untuk memotong birokrasi yang panjang dengan penyederhanaan birokrasi. Dia menuturkan, Presiden sangat paham, apa pun kebijakan yang dibuat, ketika birokrasi terlalu panjang, maka kinerja di lapangan menjadi tidak maksimal.
“Karena memang tulang punggung pemerintahan itu birokrasi, artinya kalau birokrasi ini ‘demam’ (mengalami kendala) semua, maka pemerintahan ini tidak jalan,” tegasnya. (OL-6)
PRESIDEN Prabowo Subianto disebut masih belum puas terhadap penyederhanaan birokrasi pemerintah. Kepala Negara menilai proses birokrasi saat ini masih cukup berbelit dan perlu diperbaiki.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Yogi Firmansyah, merupakan aparatur sipil negara di Kementerian Keuangan dan sedang Kuliah S2 di Magister Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia.
REVISI Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dianggap berpotensi mengancam masa depan birokrasi di Indonesia
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
PRESIDEN Prabowo Subianto diminta untu menumpas raja kecil yang disebutnya sendiri dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabya, Senin (10/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved