Senin 20 Juni 2022, 15:00 WIB

BNPT Sebut 2000 WNI Pernah ke Irak dan Suriah

Siti Yona Hukmana | Politik dan Hukum
BNPT Sebut 2000 WNI Pernah ke Irak dan Suriah

Medcom/ Siti Yona Hukmana
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar

 

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengungkap ribuan warga Indonesia telah berangkat ke Irak dan Suriah. Hal itu disampaikan Boy dalam konferensi pers bertema Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia.

"Ada lebih dari 2.000 anak bangsa kita pernah berangkat ke Irak dan Suriah untuk sebuah tujuan yang tidak jelas. Tujuannya, ikut dalam sebuah tindakan-tindakan destruktif, konflik, dan bahkan melanggar kedaulatan negara lain," kata Boy di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (20/6).

Boy mengatakan ke depan BNPT bersama semua komponen masyarakat akan menjaga agar tak ada lagi anak bangsa dikirim ke negara yang kental dengan kelompok terorisme itu. Menurutnya, cara proteksi yang bakal diperkenalkan adalah bukan dengan menjaga keamanan fisik satu persatu. Melainkan meningkatkan imunitas bangsa dari pengaruh ideologi yang non Pancasila.

"Jadi, ideologi-ideologi yang mengedepankan semangat eksklusivisme, menghalalkan kekerasan, ideologi-ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai hukum, nilai-nilai kemanusiaan," ujar jenderal polisi bintang tiga itu.

Boy memandang ideologi berbasis kekerasan yang diusung kelompok-kelompok jaringan teroris dalam rangka merekrut pendatang-pendatang baru itu dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan bermetamorfosis dan berganti. Maka itu, dia mengimbau kewaspadaan masyarakat

"Yakni bekerja sama dengan semua pihak. Kami berharap tidak ada lagi yang dengan mudah ikut dalam kegiatan-kegiatan yang akan menyulitkan kondisi individual maupun entitas masyarkat kita sendiri," ungkapnya.

Dia mengapresiasi pihak kepolisian yang menangkap sejumlah tokoh Khilafatul Muslimin beberapa waktu lalu. Menurutnya, BNPT tak punya mandat melakukan penegakan hukum. Namun, akan berkoordinasi dengan Polri terkait hasil temuan dari penangkapan tersebut.

"Dan apa yg telah dilakukan para penyidik di Jakarta, Lampung, dan Jawa Tengah, kami mengapresiasi semua dalam rangka menyelamatkan. Karena ini adalah bisa dikatakan serious of crime (kejahatan yang serius) dan dilakukan systematically (secara sistematis) tanpa terasa bisa membangun sebuah kondisi yang pada akhirnya negara dimusuhi oleh warganya sendiri," pungkas Boy. (OL-8)

Baca Juga

Dok. Pribadi

Hadiri HUT Ke-25 Tionghoa, Ganjar Ajak Berkolaborasi untuk Pembangunan Indonesia

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:39 WIB
Saat tiba di lokasi, Ganjar yang mengenakan baju batik disambut oleh Ketua Umum PSMTI Pusat Wilianto...
MI/HO

Melani Leimena: KWP Award Pacu Kinerja Anggota DPR

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:36 WIB
Melani menilai penghargaan KWP Award menjadi motivasi lebih untuk anggota DPR untuk berbuat lebih baik lagi ke...
MI / Usman Iskandar

4 Hakim MK Beda Pendapat Soal UU Ciptaker, Buruh Lakukan Konsolidasi

👤Mohamad Farhan Zhuhri 🕔Senin 02 Oktober 2023, 20:37 WIB
KSPI sesalkan putusan MK soal UU...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya