Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
ANGGOTA DPR/MPR H. Subardi mengatakan, pasangan calon presiden - calon wakil presiden yang akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, diharapkan adalah mereka yang mampu menyatukan berbagai kekuatan elemen bangsa. Diakui, sampat saat ini masih banyak kelompok dalam masyarakat yang saling bertentangan karena perbedaan sikap politik.
Kepada Media Indonesia di Yogyakarta, Subardi menjelaskan, kriteria tersebut sangat dibutuhkan agar tidak terjadi disintegrasi sosial pasca-Pemilu. Ketua DPW NasDem DIY itu tidak ingin setiap kontestasi politik melahirkan gesekan sosial. Efek polarisasi dari Pemilu serentak 2019 dan sebelumnya Pilkada serentak 2017 sangat merugikan bangsa.
"Pasangan Capres-Cawapres idealnya adalah sosok yang mampu menyatukan kelompok-kelompok yang selama ini berbeda sikap politik. Ini semangat saya sebagaimana sila ketiga Pancasila," kata Subardi.
Kriteria ini juga sudah disampaikan di depan peserta Sosialisasi 4 Pilar Bangsa, di kawasan Seturan, Sleman, DIY, Senin, (30/5/2022). Idealnya, jelas Subardi, calon presien merupakan representasi dari kedua arus besar. Tokoh dari dua kelompok yang selama ini berbeda sikap politik perlu bersatu untuk mewakili aspirasi mereka.
"Kita semua prihatin efek polarisasi dari Pemilu lalu masih terasa. Apakah 2024 mau seperti ini
lagi? Tentu tidak. Caranya bagaimana? Kita dorong agar terbentuk pasangan Capres-Cawapres yang mewakili dua arus besar yang mampu menyatukan bangsa," jelas wakil rakyat dari Yogyakarta itu.
Pada kesempatan itu Subardi mengajak masyarakat untuk konsisten melaksanakan nilai-nilai 4 Pilar bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Subardi juga menjelaskan hakikat dari Pemilu yakni untuk menyatukan bangsa melalui pemimpin yang mengayomi seluruh lapisan masyarakat.
Apabila gagasan ini berhasil, pemerintahan ke depan akan menjadi kuat dan pembangunan berjalan cepat. Ia pun berharap, gagasan ini didukung oleh para tokoh dan negarawan demi masa depan bangsa. "Saya berharap gagasan ini didukung para tokoh dan negarawan. Kita harus solid. Ini semata untuk masa depan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan sesaat," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Seluruh Komponen Bangsa Bumikan Pancasila
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
JKPI tengah mengupayakan songket sebagai warisan budaya dunia.
Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.
Hingga Juli 2025 terdapat 12 titik tambang ilegal skala besar di DIY. Dampak kerusakan lingkungan dan infrastrukturnya dinilai sangat merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.
Ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved