Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Boy Rafly Amar menjelaskan pengaruh masif dari radikalisme teroris bisa disadari oleh dunia kampus. Oleh karenanya, dibutuhkan peran kampus mencegah radikalisme.
"Perang melawan paham radikal terorisme membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama kampus, karena apapun kekerasan dalam kata dan tindakan bertentangan dengan ideologi dan nilai luhur bangsa," kata Boy dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Kuliah Umum bertajuk 'Mencegah Intoleransi, Terorisme dan Radikalisme Masa Kini dan Yang Akan Datang, hari ini.
Boy menjelaskan bahwa kampus menjadi bagian terdepan dalam membangun semangat perlawanan terhadap ideologi yang tidak sejalan dengan ideologi bangsa. Sedangkan BNPT, berperan mengingatkan semua pihak untuk membangun kesepahaman dan kebersamaan melawan ideologi terorisme
"Karena itu biasanya jika ada kampus yang teridentifikasi bisa diantisipasi atas dasar kerjasama dengan kalangan civitas akademika,"terangnya.
Baca juga: Mahasiswa Terduga Teroris di Malang Kerap Sebarkan Konten ISIS
Sebelumnya, Direktur BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid mengatakan pelibatan generasi muda sangat penting untuk menangkal penyebaran radikalisme. Khususnya di kalangan mereka sendiri.
"Pelibatan pemuda sangat penting dan sangat vital. Karena berdasarkan hasil survei tahun 2020, sebanyak 12,2 persen masyarakat Indonesia yang masuk dalam kategori indeks potensi radikalisme didominasi para generasi muda," kata Nurwakhid dilansir Antara, Kamis, 14 April 2022.
Nurwakhid menguraikan dari 12,2 persen itu, 85 persen adalah generasi muda yaitu generasi milenial antara umur 20 sampai 39 tahun. Kemudian, Generasi Z yaitu umur 14 sampai 19 tahun.(OL-4)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Siswa dibekali pemahaman mengenai isu-isu krusial perubahan iklim, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan dan emisi karbon.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren karier digital, transformasi dunia kerja, dan peluang global di era teknologi.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved