Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia. Faktor lainnya, kualitas akademik, serta keseimbangan antara pencapaian akademik dan keterampilan kepemimpinan, kolaborasi, serta sensitivitas lintas budaya. Tak kalah pentingnya, suasana multikultural, jejaring profesional, serta peluang bagi karier hingga tingkat internasional.
Demikian diungkapkan Rektor President University (Presuniv) Handa S. Abidin dalam paparannya tentang jumlah mahasiswa asing aktif di kampusnya. "Berdasarkan data platform Izin Belajar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, tercatat 5.628 mahasiswa asing sedang menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia; 439 di antaranya atau 7,8% memilih Presuniv sebagai tujuan studi. Jumlah ini terbanyak di Indonesia," kata Handa.
Mahasiswa asing itu berasal dari berbagai negara, di antaranya Bangladesh, China, Korea Selatan, Timor Leste, UEA, Jepang, Mongolia, Vietnam, Taiwan, Afrika Selatan, Afghanistan, dan lainnya.
Pengalaman profesional di tingkat global, kata Handa, ditampilkan dalam forum President University Ambassador Lecture (PUAL) dan President University Global Talks yang menghadirkan duta besar, pejabat organisasi internasional, serta praktisi global lainnya.
Pada tahun pertama berdiri pada 2002, lanjut Handa, mahasiswa asing di kampus yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, itu berasal dari dua negara. "Kini, jaringan mahasiswa dan alumni mencakup lebih dari 40 kebangsaan."
Para mahasiswa asing itu tersebar di tujuh fakultas yatu Fakultas Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Edukasi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Komputer, Fakultas Teknik, serta Fakultas Seni, Desain, dan Arsitektur yang membawahi 20 program studi sarjana, satu program profesi, dan tiga program magister. (X-8)
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Pemerintah AS mewajibkan calon mahasiswa asing untuk membuka akun media sosial mereka secara publik.
Hakim federal memutuskan pemerintah tidak boleh melarang pendaftaran mahasiswa internasional di universitas bergengsi tersebut.
Pemerintahan Trump hentikan penjadwalan visa pelajar dan siapkan perluasan pemeriksaan media sosial. Kebijakan ini picu kontroversi dengan kampus elit AS.
Kekacauan ini bermula dari langkah Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, yang mencabut izin Harvard untuk menerima pelajar asing mulai Tahun Akademik 2025–2026.
Menteri Pendidikan Hong Kong Christine Choi mengimbau seluruh lembaga pendidikan tinggi di kota tersebut agar membuka peluang bagi para mahasiswa yang terdampak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved