Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Wapres: Pembangunan Kota Jangan Hanya Bertumpu Pada Infrastruktur

Emir Chairullah
28/3/2022 20:59
Wapres: Pembangunan Kota Jangan Hanya Bertumpu Pada Infrastruktur
Wapres Ma'ruf Amin(Dok Setwapres)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya ekonomi, budaya, sosial dan kemanusiaan di samping infrastruktur dalam menciptakan sebuah kota. 

Hal ini untuk mendukung sebuah konsep kota sehat (healthy cities) untuk menciptakan sebuah wilayah dan masyarakat yang sehat dan sejahtera sesuai saran WHO. 

“Bukan hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada aspek ekonomi, budaya, sosial dan kemanusiaan,” katanya saat membuka Summit Kabupaten/Kota Sehat 2022 secara virtual, Senin (28/3)

Ia menyebutkan, secara global, semakin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan dibandingkan pedesaan, karena berbagai kesempatan yang ditawarkan di perkotaan. 

Di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik, sebanyak 56,7% penduduk tinggal di wilayah perkotaan pada 2020. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 66,6% pada 2035.

“Bank Dunia memperkirakan sebanyak 220 juta penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045. Maka, membangun kota sehat menjadi keharusan,” tegasnya.

Ma’ruf menjelaskan, Indonesia tentunya tidak ingin tertinggal untuk mewujudkan kota sehat melalui program Kabupaten dan Kota Sehat, yaitu dengan parameter kabupaten dan kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya. 

Apalagi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri sudah mengeluarkan pedoman Kabupaten dan Kota Sehat ini sejak 2005.

Ma’ruf mengingatkan seluruh jajaran dan kepala daerah bahwa kota sehat tidak semata-mata didefinisikan oleh status, tetapi justru dari kesadaran dan upaya terus menerus untuk meningkatkan berbagai tatanan kesehatan kota. 

Karena itu, dibutuhkan komitmen dan proses yang berkelanjutan untuk menciptakan dan terus meningkatkan lingkungan fisik dan sosial kota, yang memungkinkan warga untuk saling menopang dalam segala aspek kehidupan serta mengembangkan potensi terbaiknya.

“Mulai dari kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum; hingga tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan sosial yang sehat,” paparnya.

Ia menyebutkan, selama masa pandemi, sistem kesehatan diuji dengan beratnya beban penanganan pasien Covid-19. Namun di sisi lain, pemerintah dan masyarakat mendapatkan pelajaran tentang bagaimana sistem layanan kesehatan yang kuat dan responsif harus dibangun, serta bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat harus dibiasakan.

“Begitu pula dengan konvergensi dan sinergi berbagai program prioritas yang saat ini sedang digalakkan Pemerintah dimana kesehatan kota menjadi salah satu faktor penentu, seperti percepatan penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, serta penurunan prevalensi tuberkolosis. Komitmen dan peranan pemerintah kabupaten dan kota menjadi semakin strategis,” paparnya.

Di samping itu, tambahnya, visi besar pembangunan kabupaten dan kota sehat juga memerlukan dukungan dari multisektor, yaitu kelompok dunia usaha, akademisi, lembaga swadaya masyarakat dan media, atau yang dikenal dengan kemitraan pentahelix. “Termasuk sinergi di lingkup internal kabupaten dan kota, maupun sinergi antar kabupaten dan kota,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya