KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa buka suara terkait tak diantar oleh pejabat tinggi TNI saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR. Andika tak didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
"Kan belum resmi (calon Panglima TNI), enggak enak lah (diantar) kan masih ada Panglima TNI-nya," ujar Andika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Andika menekankan bahwa tidak ada tradisi terkait tak diantar oleh sejumlah pejabat tinggi TNI. Namun, dia memastikan tetap menjaga soliditas antarketiga matra.
"Harus kita menghargai satu sama lain," ujar Andika.
Sementara itu, dia memastikan hubungannya dengan KSAL Laksamana Yudo Margono tetap baik. Pasalnya, sebelum Andika diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI, nama Yudo ikut santer terdengar masuk bursa calon.
Baca juga: Andika Jadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto Diberhentikan dengan Hormat
"(Komunikasi) harus bagus. Beliau menyampaikan selamat dan semoga sukses," ucap Andika.
Komisi I DPR telah menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Keputusan itu diambil setelah gelaran Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) oleh Komisi I DPR.
Sebelumnya, saat Marsekal Hadi Tjahjanto akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada 2013, diantar oleh Penglima TNI yang kala itu dijabat Gatot Nurmantyo, serta Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi.
Pada saat itu, Gatot menjelaskan, pendampingan kepada Hadi juga menunjukkan bahwa KSAD dan KSAL siap dipimpin Hadi meskipun secara akademi militer, keduanya merupakan senior Hadi.(OL-4)