Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Akhiri Polemik Pernyataan Menag Yaqut Cholil Kemenag untuk NU

Thomas Harming Suwarta
01/11/2021 11:11
Akhiri Polemik Pernyataan Menag Yaqut Cholil Kemenag untuk NU
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati.(dok.mi)

DEWAN Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia meminta semua pihak untuk menyudahi polemik pernyataan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas terkait Kementrian Agama untuk NU yang belakangan menjadi viral.

Vox Point Indonesia menilai persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena substansinya jelas untuk internal. Apalagi Menag Yaqut Cholil telah memberikan klarifikasi bahwa ungkapan itu ditujukan untuk memotivasi para santri dan pondok pesantren bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu.

"Kami berharap agar ini kita sudahi. Sebagai anak bangsa kita perlu menahan diri dan tidak mengeluarkan statemen yang justru dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/11).

Handojo mengatakan, polemik ini semestinya tidak perlu diperdebatkan apalagi mengaitkannya ke dalam isu SARA. Sebab, kata dia, Menag Yaqut Cholil adalah sosok Menteri nasionalis yang menjunjung tinggi kebhinekaan. Tokoh yang dikenal rakyat sangat toleran dan selama ini aktif dalam menyuarakan kebaikan untuk keutuhan NKRI.

“Bapak Menteri Agama salah satu tokoh yang sangat peduli dengan kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan. Untuk itu, mari kita bersikap dewasa dan tak perlu membicarakannya lagi. Kita tak perlu buang energi dengan hal-hal yang tak berguna. Tapi kita bersama-sama salurkan energi, bersatu dan bersinergi menjaga dan memajukan bangsa Indonesia," lanjutnya.

Ia juga meminta semua pihak agar tidak gegabah dalam menilai atau menyimpulkan pernyataan seseorang. Apalagi jika belum paham maksud dan tujuannya secara utuh. “Karena hal tersebut dapat menimbulkan kesimpulan yang tak utuh. Dampaknya dapat dinilai berbeda-beda. Ini sangat berbahaya kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, jika kita belum paham dan tak dapat informasi utuh, mohon untuk tahan diri dan tidak menyebarkan informasi tersebut,” tegas Handojo.

Handojo juga mengajak semua pihak agar dapat menyelesaikan persoalan bangsa dengan cara-cara yang menyejukkan. Yakni mengedepankan dialog, dengan semangat persaudaraan dan kerukunan. “Bangsa Indonesia sudah mempunyai banyak pengalaman dalam menyelesaikan persoalan. Yakni dapat diselesaikan dengan dialog. Dengan cara-cara yang mengedepankan persaudaraan. Kita lakukan seperti itu, sehingga bangsa Indonesia tetap aman,” pungkas Handojo. (OL-13)

Baca Juga: Laporan Masyarakat Harus Ditanggapi dengan Sigap oleh Polisi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya